17 Kembali?

812 105 0
                                    

Hana masih menunggu Kun siuman, laki-laki itu belum bergerak semejak pingsan malam itu.

"Hana." panggil Winwin saat memasuki ruangan tempat Kun di rawat.

Hana menoleh dan tersenyum saat tahu Winwin yang datang.

"Ini makanlah, kau belum makan siangkan?." ucap Winwin dan memberikan bungkusan itu.

Hana menerimanya dengan senang hati, ia berdiri dan mengambil duduk di sofa untuk leluasa makan.

"Kau tidak makan?." tanya Hana, Winwin hanya menggeleng.

Hana melihat wajah Winwin semakin kusut, matanyapun juga membangkak.

"Ada masalah?." tanya Hana, Winwin kembali menggeleng.

Laki-laki itu lebih memilih menyadarkan tubuhnya pada sofa sambil menutup wajahnya dengan topi kebesarannya.

Hana tidak memperdulikan itu, ia memilih melanjutkan makannya, yah walaupun ia tidak nafsu, tapi ia harus menghargai Winwin yang sudah repot membawakannya.

"Han, apa aku harus keluar dari kepolisian?." tanya Winwin.

"Hah? Apa kau mengigau?." tanya Hana.

"Tidak, aku sungguh-sungguh." ucap Winwin.

"Apa alasanmu ingin keluar dari kepolisian? Jika kau bilang karena ingin, itu tidak mungkin. Aku mengerti bagaimana dirimu, aku tahu saat ini kau dalam masalah, memendam semuanya sendiri hanya akan membuatmu semakin terpuruk, ceritalah. Mungkin jika aku tidak dapat membantumu, kau bisa sedikit lega karena tidak menanggungnya sendiri." ucap Hana.

Winwin membuka topi yang menutupi wajahnya, menarik nafasnya lalu menceritakan semuanya pada Hana, ia mencintai gadis yang telah melukai Yangyang dan menculik Kun.

Winwin tahu perasaan ini tidak salah hanya keadaannya saja yang membuatnya disituasi sulit.

"Kau sungguh mencintai Ara?." tanya Hana yang dibalas anggukan Winwin.

Hana malah tersenyum sambil merentangkan tangannya dan memeluk sepupu calon suaminya itu, ia menepuk perlahan bahu itu.

"Kau harus bersabar, waktu akan menyembuhkan semuanya." ucap Hana.

"Hana? Winwin? Apa yang kalian lakukan?."

Mereka melepas pelukannya menoleh ke arah ranjang, tampak Kun yang sudah sadar, menatap tidak suka Winwin, Einwin hanya mengeleng begitu juga tangannya yang terus bergerak ke kanan dan kiri.

Hana tersenyum melihat tingkah Winwin, dan menghampiri Kun.

"Sejak kapan kau bangun hem?." tanya Hana, sambil mengelus lembut dahi laki-laki itu.

"Sejak kau pelukan, dengan anak Ayam noh." balas kqun dengan sinis.

"Aku panggilkan dokter dulu." pamit Winwin, menghindar dari pasangan itu.

Hana hanya mampu tersenyum mentap Kun, yang terus cemberut, ia tampak lucu karena pipi gembulnya semakin mengembung.

"Utukk,, utukk,, utuukk maafkan aku. Winwin sedang dalam masalah." jelas Hana.

"Ohh yaa, bukannya aku yang dalam masalah sekarang? Kau tidak mengkhawatirkanku begitu? Aku terbaring lemah disini, dan kau malah berpelukan dengan Winwin. Sebenarnya siapa calon suamimu disi-." ucap Kun terhenti karena Hana menciumnya, mungkin sudah kebiasaan Hana membungkam orang crewet dan suka marah dengan bibirnya.

Hana melepas ciuman itu saat Kun hendak mendekapnya.

"Hiss,, kau masih sakit." ucap Hana sambil mencubit pipi gembul itu, membuat Kun tersenyum sangat lebar setelahnya.

Hana tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya juga, pipinya sudah seperti tomat yang ingin meledak sekarang.

Winwin kembali datang dengan dokter Jaehyun. Dokter tampan itu tengah memeriksa Kun, laki-laki itu tidak ada luka serius, hanya kelelahan saja.

"Kau sudah dengar aku baik-baik saja." goda Kun pada haqna, Hana mencubit lengan laki-laki itu hingga kun menjerit kesakitan.

"Nonna Hana, apa anda perlu diperiksa juga? Pipi anda merah sekali, seperti demam." ucap dokter Jaehyun.

Hana segera menggeleng cepat, "Saya kepedasan tadi." ucap Hana, membuat Winwin menyerit pasalnya makanan itu tidak pedas sama sekali.

Kun yang melihat Hana tak kuasa menahan tawanya, hingga cubitan itu kembali mendarat di lengan Kun.

"Ampun, nyai... Sakit." ucap Kun.

"Baiklah, saya pamit. Cepat sembuh ya tuan Kun." pamit dokter Jaehyun.

"Yaa, dok terima kasih." sahut Kun.

TBC
👇

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang