"Beristirahatlah, jam kerjamu sudah selesai." perintah Kun pada Hana.
Pasalnya gadis itu masih giat mengelap meja restoran. "Sebentar lagi, selesai." bantah Hana.
Kun yang mendengarnya, menghampiri gadis itu, meletakan lap dan segera meraih tangannya.
"Hai,, belum selesai." protes Hana."Sudah,, kau harus pulang." ajak Kun menuju mobilnya yang terparkir di depan restoran.
"Baiklah." jawab Hana pasrah, duduk di samping kemudi.
V
"Nonna!." teriak Yangyang dari atas rumah susun, saat melihat Hana, baru saja turun dari mobil Kun.
"Masuk dulu." ajak Hana menundukkan kepalanya, menatap Kun yang masih dikemudi.
"Tidak usah,, kau istirahat saja." jawab Kun.
"Yaa sudah." sahut Hana, ia berbalik dari hadapan Kun.
"Hana, tunggu!." tahan Kun, membuat hawna berbalik, menatap Kun kembali, Kun mengucapkan kata-kata yang tak terdengar ditelinganya.
"Apa sih?." tanya Hana, ia menyembulkan kepalanya ke dalam mobil berharap mendengar perkataan Kun, namun kini ia membeku, kecupan Kun tepat di keningnya cukup lama, membuat ia blusing.
"Ini tidak benar." batin hana.
Namun tetap saja, ia tidak bisa memberontak, ia memilih menejamkan matanya sampai Kun melepas ciumannya.
Saat membuka mata, Kun masih tepat dihadapanya, manik itu saling bertemu, seakan-akan berbicara sendiri, jika mereka tak ingin beranjak sedikitpun.
"Tidur nyenyak, yaa. Aku akan menjemputmu besok." kata Kun membuyarkan lamunan Hana.
"Ahh, iyaa." jawab Hana.
Hana menatap mobil itu yang mulai menghilang, tentu saja rasa senang yang ia dapat karena kecupan itu, namun beban di hatinya semakin bertambah.
Hana juga mencintai Kun, seperti Kun mencintainya, malah lebih besar, tapi tetap saja, dia tak pantas untuk laki-laki sesempurna itu. Dia hanya gadis biasa, yang kebetulan mendapatkan pekerjaan di restoran. Hingga ia bertemu dengan orang sebaik Kun, dalam hidupnya.
Kun adalah orang yang benar-benar peduli tanpa melihat, betapa banyak kekurangannya.
Hana tahu, ia selalu menyusahkan laki-laki itu, untuk meminta pertolongan, tapi ia tidak memungkiri dengan adanya Kun dihidupnya ia menjadi lebih baik, Yanyang bisa bersekolah lagi, hutang orangtuanya terlunasi. Yaa.. mereka menghilang dengan meninggalkan hutang begitu banyak, serta nenek mendapatkan pengobatan kembali.
Tentang lamaran itu, Hana bahagia pada awalnya, ia memang menginginkan Kun, namun lagi-lagi ia tak bisa menerima begitu saja, orang tua Kun tak mungkin mengizinkan anak satu-satunya menikah dengan wanita yang tak sepadan.
Hana tau diri tentang itu, yang Hana inginkan sederhana yaitu hidup bersama Kun.
"Rumit, hal sedehana yang ku inginkan hanya bersamamu, tapi itu rumit." guman Hana.
"Nonna, ayo masuk." ajak Yangyang, menghampiri Hana karena tak kunjung masuk ke dalam rumah.
"Kau ini, bukannya istriahat malah keluar." omel Hana.
"Aku bosan di kamar terus." jelas Yangyang.
"Aku juga bosan, jika kau keluar dan terkena masalah." sahut Hana.
"Ahh,, nonna, itu bukan salahku, aku hanya terkena sial saja." bantah Yangyang.
"Sama saja, bodoh." sahut Hana sambil menekan perut Yangyang.
"Aaahh! Ini masih sakit." grutu Yangyang.
"Utukk,,, utukk,, utukk,, mana yang sakit?." goda Hana, membuat Yanyang jijik.
"Tidak jadi sakit." sahut Yangyang pergi lebih dulu meninggalkan Hana.
"Dasar bocah." ucap Hana menatap pungung yanyang menjauh, yang kini semakin lebar. Ia mulai memandang langit malam.
"Huh,, dia sudah besar sekarang, dia lebih tinggi dariku, lebih crewet dariku, bahkan lebih menyebalkan. Ohh yaa,, apa kabarmu disana? Semoga kau selalu baik hemm,, kau tenang saja, aku akan selalu menjaga adikmu." ucap Hana tersenyum menatap langit.
"Oii Nonna, masih mau pacaran dengan nyamuk?!." teriak Yangyang.
"Kau ini yaaakk.!." teriak Hana.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ME after YOU [WAY V]✅
FanficSetelah aku bertemu denganmu. Kebetulan disengaja atau sengaja kebetulan?... entahlah winwin juga tidak tahu. Winwin Kun Ten Lukas Hendery Xiaojun Yangyang Renjun Chenle Yuta Ara & Hana Let's Winwin...