31 Lost?

488 53 0
                                    

Setelah Winiee tertidur, Winwin bangkit dari ranjangnya. Pikirannya tidak lepas dengan ucapan buruknya pada Ara.

Tapi lagi-lagi ke egoisan lebih menguasai pikirannya, pikiran buruk selalu mudah muncul.

Istrinya itu tak kunjung pulang, sudah jelas pasti lebih memilih ikut Hendery yang memberikan waktu lebih banyak padanya daripada dirinya.

Winwin melangkah pelan menuju kamarnya sendiri, ia terduduk di tepi ranjang sambil mencoba menjernihkan pikirannya.

Brakk.

Tanpa sengaja kakinya mengenai sesuatu di bawah ranjang, ia mengintip ada sebuah kotak putih yang sedikit terbuka.

Winwin mengambil kotak itu dan membukanya terdapat bangkai burung kecil yang telah mengering di dalamnya.

Buru-buru ia membawa kotak itu menuju kamar Yangyang.

"Yangyang!." panggil Winwin sambil mengetuk pintu.

"Iyaaa, Gege?."

"Ini kotak dari mana?."

"Ohh kotak itu, kemarin aku lihat nonna dapat kiriman itu tapi dia tidak memberitahuku isinya. Memang isinya apa?." tanya Yangyang sambil menengok ke arah kotak itu.

Yangyang membulatkan matanya saat tahu apa isinya, "Bukannya itu sebuah tanda ancaman." ucap Yangyang.

"Tolong tanya Abang Ten, siapa tahu ara disana." ucap Winwin.

Yangyang segera menjauh dari Winwin meraih ponselnya.

"Hallo, yaa aku tahu ini jam tidur. Apa Ara Nonna menginap disana? Tidak, yaaa dia belum pulang." ucap Yangyang setelah memutus panggilan itu.

"Kau puas Gege?." tanya Yangyang sedikit emosi.

"Maafkan aku, jaga Winiee aku akan mencari Ara." ucap Winwin melangkah pergi.

"Tapi-. Akhh selalu seperti itu." gerutu Yangyang saat ingin mengingatkan jiwa Winwin belum sembuh betul.

.

.

.

Dengan langkah terburu-buru Winwin turun dari tangga sambil menatap jam tangannya menunjukan pukul dua pagi, ia buru-buru ke basemen.

Saat ia keluar tampak seorang laki-laki tengah bersandar dikap mobilnya sambil melipat tanganya.

"Akhirnya, kau keluar juga." ucap Hendery saat melihat Winwin begitu tergesa-gesa.

"Dimana istriku?." tanya Winwin meraih kerah baju Hendery lagi.

Hendery menyentak tangan Winwin, "Aku sudah mencoba mengikutinya. Dia diculik! Dan kau sama sekali tidak mencarinya. Aku sudah mencoba menghubungimu tapi apa, kau sama sekali tidak peduli."

"Dimana terakhir kali kau melihatnya?." tanya Winwin.

"Perbatasan." jawab Hendery.

V


Gema jeritan serta gemuruh yang terus terdengar, menyadarkan seorang wanita yang tengah terbaring lemah.

Tubuhnya seakan terus terdorong, mata itu mencoba untuk terbuka walaupun dirasa begitu berat.

Ia mencoba untuk menginggat apa yang telah terjadi padanya, tapi kini sudah menemukan dirinya diatas brankar yang didorong oleh beberapa orang tidak dikenal.

Lidahnya seakan kelu hanya untuk sekedar bertanya, ia rasa dirinya berada di rumah sakit.

Tapi saat melirik kanan dan kiri ia rasa tempat ini bukanlah rumah sakit, cahaya lampu yang sangat minim, banyak ruangan dengan jeruji besi, serta bau anyir yang begitu menyengat.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang