" Anjing kepala gue muter! Aaaaaa lurusin jangan muter-muter, pusing ih! ".
Elvio Keanu Dewangga, remaja yang masih menginjak 17 tahun itu kini tengah meracau tak jelas di pinggir jalan. Mabuk, ya dari cara berjalannya yang sempoyongan memperjelas keadaan remaja yang sering di panggil Elvio itu.
Sementara itu ada dua orang remaja lagi yang mengikuti jalan Elvio, mereka menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya itu ketika sedang mabuk. Seperti orang gila, pikir mereka.
" Bukan temen gue itu ".
Gavindra Adijaya, sahabat sekaligus kakak kelas dari Elvio. Jika bisa dia ingin sekali melempar anak itu ke tengah jalan agar mati terlindas truk, tapi dia tidak mungkin tega melakukannya. Terlalu sayang mungkin dengan anak itu.
" Siapa sih dia? Ngerepotin banget ".
Vano Anggara, kakak kelas Elvio juga. Vano juga terlihat geram sekaligus malu melihat tingkah Elvio yang berubah menjadi gila ketika mabuk berat.
" Buminya muter ahahahaha pusing aduh ". Racau Elvio sambil memutar-mutar badannya, kelakuannya tak lepas dari pengawasan kedua kakak kelasnya itu.
" Kak buminya muter hihi. Kalian gak pusing? Gue sih pusing banget ".
" Kalo udah teler lo jadi gila, Vi ".
Vano mengangguk setuju dengan perkataan Gavin barusan.
Elvio memegangi kepalanya yang terasa berputar dan semakin berat. Kesadarannya agaknya hampir hilang, matanya mengerjap-ngerjap ketika pandangannya memburam.
" Ah burem mata gue kemasukan gajah ".
Elvio berjalan lebih cepat meninggalkan dua temannya yang sedang sibuk sendiri dengan ponsel mereka masing-masing. Sebelumnya Gavin dan Vano mendapat pesan dari kekasih mereka masing-masing.
Sehingga fokus mereka lebih melihat ponsel dan membalas pesan dari si kekasih. Melupakan Elvio yang sedang teler dan berjalan sempoyongan menuju arah jalan raya.
ccciiiitttt
ttiinn
" ELVIO!!!!!! ". Pekik mereka berdua melihat Elvio yang terduduk di tengah jalan raya. Jatung mereka rasanya hampir copot dari tempatnya melihat Elvio yang hampir tertabrak oleh mobil yang berhenti di depan Elvio.
Gavin dan Vano langsung berlari kencang menghampiri Elvio yang menunduk sambil tangannya mengacungi mobil yang hampir menabraknya.
" El! Lo gapapa? ".
" Gak ada yang luka kan? Sini gue periksa "
Gavin memegang bahu Elvio dan menggoyangkannya pelan. Sedangkan Vano memeriksa seluruh tubuh Elvio, takut-takut ada bagian tubuhnya yang terluka.
" Dia oke? ". Tanya seseorang yang baru saja keluar dari mobil di depan mereka. Kelihatan masih muda, mungkin masih seumuran dengan Elvio.
" Maaf gue hampir nabrak dia "
Gavin menatap lelaki itu lalu mengangguk tanda mereka menerima permintaan maafnya. Lagipula sebenernya dia tidak sepenuhnya salah. Mereka yang salah karena tidak memperhatikan Elvio sehingga hampir saja Elvio tertabrak.
" Gapapa bukan salah lo "
" Gue minta maaf ya mobil ". Elvio kembali meracau sambil mengelus bagian depan mobil dan meminta maaf pada benda mati itu. Raut wajahnya memelas.
Kedua temannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Jika saja dia sedang sadar ketika dirinya hampir tertabrak, maka bisa di pastikan Elvio akan menangis kencang. Elvio memang terkadang cengeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]
Teen Fiction" Jadi pacar gue? " " Gak, maksudnya gue gak bakal nolak tapi...... " Lo engga bakal pernah lepas dari gue, you're mine ". " Anjing! " Awalnya karena tantangan yang di berikan oleh teman Elvio. Sehingga sekarang ia terikat hubungan dengan Reyvan-ora...