BONUS CHAPTER(Threesome)

30.2K 1.9K 80
                                    

Karma is real. Itu yang selalu orang-orang katakan dan sudah banyak dibuktikan kebenarannya. Ya walaupun lebih banyak melihat karma di sinetron ind*siar sih.

Gian, si bocah SMA yang brengsek, yang berniat mau menghancurkan sepupunya sendiri karena iri. Nekat ingin merebut lalu mempermainkan pacar sepupunya. Sekarang dia sudah kena karmanya.

Terjebak dengan seorang pemuda berumur 24 tahun di rumah yang bagaikan penjara itu, keluar rumah jika seperlunya saja. Selebihnya dia akan tetap di dalam rumah, menghabiskan waktu dengan Si menyebalkan, Mervin.

Setiap hari dia harus menekan amarahnya karena terus di ganggu oleh Mervin. Satu masalah belum selesai, masalah lain datang.

Yaitu Kenzo, kakak kelasnya yang merupakan sahabat dari pacar sepupunya. Dia pernah sekali mengancam, namun entah kenapa ancamannya itu terdengar ambigu di telinganya. Atau hanya perasaannya saja? Entahlah.

" Bangsat bener, kenapa gue malah nikmatin sih anjir ". Gumamnya sambil berjalan tertatih keluar dari dapur.

" Gila ini kaki gue udah ngga kuat jalan ". Gian akhirnya menyerah, dia memilih duduk di ruang tengah. Di depannya ada tv, yang tanpa pikir panjang langsung Gian nyalain.

Brak

" Bang Mervin gue ada urusan sama lo!!! "

Gian reflek menoleh ke arah pintu utama, melihat siapa yang datang dengan tidak sopannya mendobrak pintu. Matanya melotot begitu melihat orang yang kini menatapnya kaget juga.

" Kenzo? "

Kenzo sendiri bingung melihat Gian yang duduk di sora ruang tengah itu. Apalagi dengan penampilan Gian yang..ekhem sexy. Gian hanya memakai kemeja besar putih milik Mervin yang menutupi setengah pahanya. Untungnya dia memakai dalaman.

Kenzo sendiri bingun, kenapa Gian bisa berada di dalam rumah sepupunya? Dan apa yang dia lihat ini? Tidak salahkan matanya?

Kenzo melihat samar-samar tanda merah di tulang selangka Gian.

" Kenapa lo ada di rumah sepupu gue? ". Tanya Kenzo sambil mendekat ke arah Gian pelan-pelan.

Tatapannya sangat mengintimidasi membuat Gian agak takut melihatnya. Kenzo seakan-akan seorang psycho yang sebentar lagi menghap mangsanya.

" Stop! Jangan deket-deket lagi "

Bukannya berhenti, Kenzo malah semakin mendekat ke arah Gian. Yang membuat Gian panik setengah mati, di dalam pikirannya sekarang adalah Kenzo yang akan mencekiknya, lalu menyeretnya ke dalam gudang dan memutilasinya. Pikiran-pikiran jelek itu membuat Gian menggeleng brutal. Tidak mungkin Kenzo melakukan itu.

Gian mau lari aja rasanya, tapi masih inget kalo bagian bawahnya masih sangat sakit.

" Oh..gue tau "

Gian meneguk ludahnya susah payah, sekarang Kenzo sudah berdiri tepat di hadapannya. Dia tidak bisa kemana-mana atau bergerak sedikitpun. Seakan-akan dia terpenjara dalam aura menyeramkan Kenzo yang keluar saat ini.

Kenzo membungkuk agar ia lebih jelas melihat wajah Gian, ah ralat! Melihat bekas merah yang ada di belakang telinga, tulang selangka dan di balik kemeja besar yang transparan.

Entah kenapa Kenzo tidak suka dengan bekas merah yang melekat pada tubuh Gian itu. Dia ingin menghapusnya. Namun dia menepis pemikiran gila itu lalu menyeringai tipis.

" Apa lo ngehasut sepupu gue buat balik nyerang Rey terus lo ngambil El dari pacarnya itu? Dengan bayaran lo ngasih tubuh lo ke sepupu gue? Lo ngga lebih dari jalang yang menjajakan tubuhnya demi ngedapetin sesuatu yang ngga bisa lo dapetin sendirian, Gian ". Ucapan itu talak menusuk sangat ke dalam hati Gian hingga rasanya menembus badannya.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang