10 - Ngambek

55.2K 5.1K 452
                                    

.
.
.
.
Happy Reading💜
.
.
.
.


Udah 5 hari aja semenjak Reyvan mengatakan kepada orangtua Elvio bahwa dia adalah calon mantu mereka. Elvio sangat kesal, selama 5 hari ini juga dia tidak pernah bertegur sapa dengan pemuda itu. Lebih tepatnya Elvio menghindari Reyvan.

5 hari pula Reyvan terus mencoba agar Elvio mau berbicara dengannya. Namun anak itu susah sekali untuk di ajak berbaikan.

Kalian tau apa yang membuat Elvio lebih marah?

Papa Mama-nya mendukung perkataan Reyvan soal jadi calon mantu itu. Mereka dengan santainya bilang akan menerima jika Reyvan benar-benar menjadi menanti mereka.

Perkataan Mama-nya Elvio masih terngiang-ngiah di ingatan anak itu.

Flashback On

" Oh bagus dong. Mama punya menantu ganteng kaya nak Reyvan "

" Tapi Mah, El sama dia kan sama-sama cowok. Punya batang, masa iya kalian setuju-setuju aja. Lagian nih ya, kalaupun El suka cowo ya cowo itu bukan dia! ".

" Apaan sih. Liat dong nak Reyvan, dia ganteng, tajir melintir. Kurang apa coba? "

" Mama tuh pikirannya duitttt mulu "

" Ya kalo gak ada duit. Kamu gak bakal ada di hadapan Mama kayak sekarang "

" Lho apa hubungannya? "

" Lho..persalinannya kan butuh duit. Kalo gak ada duit buat bayar, ya kamu gak ada di sini "

" Ish gak tau ah pokoknya El ngambek sama kalian!"

Elvio berlari menuju kamarnya lalu membanting pintu kamar. Papa Mama hanya mengelus dada sabar memiliki anak yang sangat sensian seperti perempuan ketika pms.

" Maafin El ya nak Reyvan. Dia emang suka kaya gitu, ngambekan kaya anak perawan ". Mama menepuk pundak Reyvan.

Pemuda itu hanya tersenyum tipis. " Gak papa tante, ini salah saya ".

" Gak ada yang salah disini. El-nya aja yang suka marah-marah ". Mama mengangguk setuju mendengar perkataan Papa.

" Nak Reyvan emang bener pacarnya El? "

Reyvan yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum canggung.

" Belum jadi om "

" Buruan jadian atuh. Kita mah setuju-setuju aja asal El bahagia "

Mata Reyvan sedikit berbinar ketika mendapat lampu hijau dari ortu Elvio. Ia kira mereka akan mengusirnya setelah mengatakan kepada mereka bahwa dia adalah calon mantu.

" Terima kasih om tante. Saya pamit pulang "

" IYAA SANA PULANG!! GAK USAH KE RUMAH GUE LAGI!! ". Teriak Elvio lantang dari kamarnya.

Sebenarnya dia tadi sedikit mengintip dari pintu dan menguping pembicaraan mereka.

Mama Papa menggeleng-geleng kepala melihat tingkah Elvio yang tidak ada sopan-sopannya dengan tamu. Sedangkan Reyvan yang mendengar pengusiran itu hanya tersenyum penuh arti.

" Ya udah nak Reyvan. Hati-hati di jalan "

" Iya "

Flashback off
.
.
.
.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang