25 - Couple baru

31.4K 3K 120
                                    

Hari sudah sore sekitar pukul 15.40. Itu waktunya pulang sekolah, bel sudah berbunyi sejak setengah jam lalu namun masih banyak murid yang enak nongkrong di kelas, di perpustakaan, di lorong kelas sambil gosip.

Tidak terkecuali Elvio yang sekarang lagi asik main sama temen-temennya di rooftop sekolah. Udara sore emang cocok banget buat nongkrong di rooftop.

" Anjing lo! Jangan nyubit gue! ". Seru Bagas yang tangannya terkena cubitan maut dari Elvio.

Mereka sedang mabar game online di hp masing-masing. Tapi karena perbuatan Bagas yang malah mengalihkan fokusnya ke cemilan yang di pegang Gama membuat mereka kalah.

Elvio melotot tajam ke Bagas yang membuatnya terlihat menggemaskan bukannya menakutkan.

" Makannya jangan mikirin makanan mulu! Liat nih jadi kalah kan! Salah lo pokoknya ". Elvio menaruh ponselnya ke dalam saku lalu beranjak menajuhi Bagas dan memilih untuk duduk di sebelah Kenzo.

Kenzo yang melihat Elvio sedang merajuk itu lantas mengusap pelan rambut Elvio. Anak itu mendongak menatap Kenzo yang sedang tersenyum tipis kepadanya.

" Kenapa? ". Tanya Kenzo, sedari tadi dia memang sibuk mendengarkan musik dengan earphone menyumbat telinganya jadi dia tidak tau permasalahan para adek kelasnya itu.

Elvio mendengus kesal, tangannya menunjuk ke arah Bagas yang sedang asik memakan cemilan.

" Dia, nyebelin banget sih jadi orang! Jadi setan aja sono ". Setelah mengatakan itu, bibirnya mengerucut sebal.

Merasa tersinggung, Bagas lantas menoleh ke arah Elvio yang masih menatapnya dengan penuh permusuhan.

" Elah El, cuma kalah main game aja lo ngambek. Kalah menang kan udah biasa ". Ucap Bagas yang makin buat Elvio ngambek.

Tangan kecilnya meraih sebuat batu kecil dan melemparkannya ke arah Bagas, tepat sekali. Batu itu mengenai dahi bagas sampai membuat cowo itu mengaduh sakit.

" Gila lo El! Sakit njing ". Bagas mengelus dahinya yang terasa sakit.

" Rasain! ". Elvio tersenyum puas.

Kenzo terkekeh gemas melihat anak yang sudah dia anggap sebagai adeknya itu. Tangannya mencubit pelan pipi berisi Elvio, membuat anak itu mendengus kesal.

" Bang Ken jangan mulai deh, gue bukan anak kecil ". Seru Elvio sambil mengelus pipinya yang di cubit Kenzo.

" Wei Arkanjing, balikin hp gue! ". Seru Gavin sambil mengejar Arka yang mengambil hp nya.

Sementara itu Arka tertawa, berusaha untuk menghindar dari kejaran Gavin. Semua orang di sana hanya menggelengkan kepalanya, setiap berkumpul bareng pasti ada aja keributan. Tapi itu lah yang Elvio suka dari pertemanannya ini, tidak kaku seperti pertemanannya Reyvan.

Eh kenapa jadi Reyvan? Ya karena memang beberapa kali Elvio bertemu dengan teman-teman Reyvan, sayangnya mereka bukan dari sekolah mereka. Bahkan ada yang sudah kuliah. Mereka punya wajah datar semua, dan gila belajar sama seperti kekasihnya itu.

" Nggak mau, gue kepo lo lagi chatan sama siapa sampe senyum-senyum sendiri ". Arka melirik hp Gavin yang masih di genggamannya sambil berlari.

Dia berusaha untuk tidak tertangkap Gavin dan membuka aplikasi WhatsApp. Namun sebelum itu terjadi, Arka sudah lebih dulu tersungkur karena tersandung kakinya sendiri. Hingga sekarang dia jatuh tengkurap dengan tidak elitnya.

Semua teman-teman yang melihatnya terjatuh lantas tertawa terbahak-bahak. Arka mendengus kesal.

" HAHAHAHA rasain lo, kualat kan lo ". Gavin memegang perutnya yang terasa sakit karena terlalu ngakak.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang