22 - Langkah Awal

35.9K 3K 116
                                    


Setelah berbicara singkat dengan Kayla, Reyvan langsung meninggalkan gadis itu di sana menuju ke gerbang sekolah. Gadis itu bilang Elvio di sana menemui seseorang.

Kayla, adek kelas itu sudah mendapatkan jawabannya tentang hubungan antara Reyvan dan Elvio. Membuat gadis itu bersorak senang di dalam hati.

Saat Reyvan sampai di gerbang, dia tidak menemukan Elvio.

" Mungkin dia ke kelas ". Reyvan berbalik menuju kelasnya. Karena bel istirahat sebentar lagi berbunyi.

Reyvan melangkah lebar agar segera sampai di kelas dan bertemu pacarnya. Ia penasaran siapa yang dia temui di gerbang sehingga anak itu melanggar perintahnya untuk tetap di belakang sekolah.

Sesampainya di kelas, Reyvan melihat Elvio sedang bergibah dengan teman sekelasnya. Sesekali anak itu tertawa membuat Reyvan tersenyum tipis.

" Elvio "

Yang di panggil menoleh, anak itu berdiri dan mendekati Reyvan. " Lo kemana aja? Lo lama jadi gue tinggal deh ".

Reyvan mengelus kepala Elvio. " Seharusnya aku yang bertanya. Kamu dari mana? "

Reyvan mengernyit bingung melihat Elvio yang tampak gusar mendengar pertanyaan darinya. Apa yang anak itu sembunyikan? Pikirnya.

" Kenapa? ".

" E-ehh maaf, gue ke kelas kok ". Ucapnya sedikit gelagapan.

Reyvan memegang tangan Elvio, menatap lekat-lekat wajah Elvio yang memang terlihat sekali tengah berbohong. Kayla tadi juga bilang bahwa Elvio menemui seseorang di gerbang sekolah.

Elvio yang di tatap seperti itu jadi takut sendiri. Dia akui dia memang sedang berbohong, dia takut untuk mengatakan yang sejujurnya. Jika dia jujur pasti Reyvan akan marah kepadanya.

" Ikut aku ". Reyvan segera membawa anak itu keluar dari kelas tanpa mendengar persetujuan anak itu.

" Woi El! Reyvan!! Mau kemana kalian? Bel bentar lagi bunyi!! ". Teriakan Dio menggelegar di dalam kelas.

" Bentar doang!!! ". Dio menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di sebuah gudang olahraga yang sudah tidak terpakai. Elvio bergidik ngeri, selama dia bersekolah di sini dia tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat ini. Menurutnya sangat menyeramkan, takut ada hantu.

Padahal setannya mah juga malah bakal takut sama Elvio, secara kan sifatnya mirip lah 11 12 sama setan.

" Rey, kita keluar aja yuk. Aku takut di sini "

Reyvan mendudukkan paksa Elvio di kursi yang sedikit usang. Tatapan yang biasanya lembut ketika di depannya, kini menajam menusuk mata Elvio.

Elvio semakin takut ketika di tatap begitu, sebelumnya Elvio lebih takut setan tapi sekarang tatapan tajam Reyvan membuatnya lebih takut. Elvio hendak bangun namun bahunya di tahan sehingga tidak bisa kemana-mana.

" Jelasin "

" Jelasin apa Rey? Aku ngga ngelakuin kesalahan "

Reyvan menaikkan satu alisnya. " Oiya? "

Elvio menelan ludahnya kasar dan mengangguk meski terlihat ragu. Pundaknya terasa nyeri karena tangan Reyvan meremasnya kuat.

" Aku tanya, siapa yang kamu temui di gerbang sekolah hm? "

Elvio semakin panik, wajahnya sekarang pucat pasi.

" Aku ngga nemuin s-siapapun kok. K-kenapa tiba-tiba tanya gitu? ". Elvio merutuki mulutnya yang malah terbata-bata menjawab pertanyaan Reyvan.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang