18 - Rahasia berdua

43.3K 3.8K 134
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
Typo bertebaran

$$$$$

" El s-suka sama R-reyvan ". Ucap Elvio lalu anak itu menunduk dalam.

Elvio takut bahwa Kenzo akan menjadi jijik dengannya. Karena pada dasarnya Elvio berpacaran dengan Reyvan itu karena sebuah tantangan. Namun kali ini Elvio malah jadi benar-benar suka dengan pemuda tampan itu.

Setelah berdiam cukup lama, tidak ada kata-kata menyakitkan yang terlontar dari mulut Kenzo seperti yang ada dalam pikiran anak itu. Membuat Elvio menatap Kenzo yang juga sedang menatapnya.

" Bang Ken marah ya? Jijik sama El? El homo ". Elvio kembali menunduk dengan wajah sedihnya.

Kekehan terdengar dari orang di hadapannya. Kenzo mengusak rambut Elvio dengan gemas, bagaimana bisa dia marah jika anak itu terlihat sangat menggemaskan. Dia tidak akan tega.

" Abang ngga marah, buat apa marah hm? "

Elvio menatap Kenzo dengan binar bahagianya. Kenzo tersenyum tulus, ia menarik tubuh kecil Elvio. Mendekapnya dengan lembut dan penuh kehangatan seorang kakak kepada adiknya.

Elvio juga membalas pelukannya, menduselkan wajahnya di dada bidang Kenzo. Pelukannya termasuk pelukan ternyaman setelah pelukan Papa dan Reyvan. Membuatnya merasa aman.

" Kebahagiaan El bukan di atur sama Bang Ken, jadi kalo kamu bahagia sama Reyvan. Abang ngga bisa ngelarang ". Ucap Kenzo sambil mengelus punggung anak itu dengan lembut.

" Bang Ken beneran ngga marah sama jijik kan? Jangan bohong ". Elvio menatap mata Kenzo, mencari-cari kebohongan pada manik hitam itu. Namun sayangnya tidak di temukan, hanya ketulusan yang terlihat.

" Beneran "

" Emm El percaya deh "

Kenzo melepaskan pelukannya. " Udah malem, ngga pulang? "

Elvio tersadar, benar saja di luar sana sudah tampak langit gelap. Ugh dia terlalu lama bermain dan bercurhat dengan Kenzo.

" Perlu abang kasih tau ke yang lain? "

Elvio menggeleng ribut. Ia masih tidak siap untuk menerima reaksi mereka nanti, untuk Kenzo memang tidak masalah dengan orientasi seksualnya. Tapi bagaimana jika yang lain malah menentangnya. Ia tidak mau di jauhi oleh mereka.

" Jangan Bang, El belum siap kalo mereka ngga terima dan berakhir ngejauhin El. Karena awalnya ini emang cuma main-main "

Kenzo mengangguk paham, tangannya terulur mengusap kepala Elvio. " Oke abang ngerti, sebaiknya kamu pulang. Tante Lia pasti khawatir "

" Bang Ken inget ya, ini rahasia berdua. Jangan di beberin oke "

" Iya-iya ngga akan di bocorin kok. Tenang aja, udah ayo pulang "

Anak itu mengangguk, mengambil kunci motornya serta jaket kulit yang tergantung. Mereka berdua keluar dari markas dan mengendarai motornya masing-masing untuk kembali ke rumah.

Elvio memarkirkan motornya di garasi, langkah kecilnya mengendap-ngendap masuk ke dalam rumah dengan hati-hati. Dia pulang sangat larut.

Hingga dia sampai di ruang tengah, sangat gelap. Hanya ada pancaran lampu dari dapur yang memang selalu menyala. Sangat sepi dan hening hingga detik jarum jam pun terdengar.

Klekk

Lampu menyala.

Duarrrr Elvio ketahuan, di sana di tangga berdirilah Mama nya sambil berkacak pinggang. Elvio menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum canggung.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang