Hari ini Elvio masuk sekolah seperti biasa setelah kemarin ia habiskan waktunya untuk merawat sang kekasih.Kekasih eh.
Elvio sudah duduk manis di tempatnya. Eh bukan tempatnya deng, melainkan tempat duduk yang semula milik teman sekelasnya bernama Dio. Btw ia masih duduk di kursi depan dan Dio terpaksa satu bangku dengan es berjalan si Reyvan itu.
Elvio duduk dengan tenang di kursinya sembari menunggu bel masuk berbunyi. Sedangkan Dio....jangan di tanya. Sudah hampir satu minggu ia duduk bersama dengan Reyvan. Padahal semua murid duduk satu-satu.
Dio ingin memindahkan kursi dan meja itu. Namun tidak punya keberanian hanya untuk sekedar bergerak sedikit. Aura yang Reyvan keluarkan sangat menyeramkan, di tambah tatapannya yang tidak pernah seloww.
Dio yang frustasi akhirnya berdiri dan menghampiri Elvio yang masih asik mencoret-coret buku dengan mulutnya yang memakan permen karet.
" Woi El! "
Elvio menoleh ke arah Dio yang panik dengan wajah pucatnya. " Lo kenapa dah? Sakit lo? "
Teman kelasnya itu menggeleng cepat. " Gue gak sakit ege "
" Ya terus? "
" Lo pindah ke tempat duduk lo sana lah. Gue udah gak tahan lama-lama duduk bareng Reyvan, nyeremin "
Alis Elvio bertaut. " Lah nyeremin kenapa? Perasaan lo kagak di gigit tuh "
Dio menggeram marah, ia lalu terpaksa menarik kerah baju Elvio agar anak itu berdiri. Jadi posisi mereka seakan mau berantem gitu.
" Wei anjing maen narik-narik gue aja lo ". Elvio yang tidak terima juga ikut menarik kerah baju Dio.
" Pindah deh lu. Plisss El "
" Nggak! "
" Pindah! "
" Gue bilang engga ya nggak! "
" Aggrrhhh El bangsat! "
" Lo anjeng jangan narik-narik kerah gue mulu. Sobek ganti rugi lo ". Elvio berusaha melepas cengkraman tangan Dio yang masih berada di kerah seragamnya.
Sudah seperti tokek saja. Sekali jatuh di baju pasti susah di lepas.
" Lo juga lepasin dulu "
Mereka berdua tidak ada yang mau mengalah. Keduanya sama-sama tidak mau melepaskan pegangan mereka pada kerah seragam masing-masing.
" Pagi-pagi udah pada mau ribut aja nih "
Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara. Arka datang ke kelas mereka. Elvio menatap Arka lalu menatap Dio lagi.
" Woi lo bantuin gue dong Ar ". Ucap Elvio.
" Ngapain dah? "
" Singkirin ni tokek dari gue "
Dio yang tidak terima kalau dirinya di sebut tokek pun marah. Ia memukul keras tangan Elvio yang mencengkram kerah seragamnya. Membuat Elvio mengaduh sakit.
" Sakit bangsat. Main pukul aja lo "
Elvio lantas mencubit pinggang Dio yang membuat temannya itu memekik kesakitan. Gila emang, cubitannya Elvio tuh gak ada lawannya.
Dio mengusap pinggangnya yang merasa sangat sakit karena cubitan Elvio. Sedangkan si pelaku malah tersenyum puas setelah ia membalasnya.
" Gila lo! Sakit nih! "
" Tangan gue juga sakit kali "
Mereka terus berdebat, sedangkan Arka duduk manis sambil menonton acar debat itu. Anak-anak di kelas juga menontonnya tak terkecuali si Reyvan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]
Ficção Adolescente" Jadi pacar gue? " " Gak, maksudnya gue gak bakal nolak tapi...... " Lo engga bakal pernah lepas dari gue, you're mine ". " Anjing! " Awalnya karena tantangan yang di berikan oleh teman Elvio. Sehingga sekarang ia terikat hubungan dengan Reyvan-ora...