34 - Pesta

30.8K 2.5K 60
                                    

" Nih baju buat lo, pake nanti malem ". Mervin melempar kotak berukuran sedang ke arah Gian yang sedang diam menonton tv di depannya.

Melihat kedatangan Mervin membuat Gian merasa jengah. Dia natap sinis Mervin, tangannya membuka kotak itu yang ternyata berisi kemeja putih dan jas hitam.

Ia mengerutkan keningnya bingung. Buat apa Mervin ngasih pakaian formal kaya gitu ke dia.

" Buat apa gue pake beginian? ". Tanya Gian dengan nada tidak suka.

" Lo harus ikut gue ke acara nanti ". Mervin mendudukkan dirinya di samping Gian yang masih memandangi pakaian di dalam kotak.

" Ngga mau, ogah banget gue pergi sama lo ". Gian bergidik seolah jijik jika pergi berdua dengan Mervin.

Mervin menghela nafasnya. " Gue ngga butuh penolakan lo, atau lo mau gue ngelakuin sesuatu kaya waktu itu hm? Lo suka itu kan? ". Mervin menyeringai sambil mendekatkan wajahnya ke Gian.

Gian bergidik ngeri melihat senyuman itu. Tangannya reflek nampol muka Mervin pake penutup kotak yang di pegangnya. Ngebuat Mervin langsung ngejauh sambil ngelus wajahnya yang kesakitan.

" Bangsat! Sakit ". Umpatnya.

Gian tersenyum puas, di dalam hatinya dia sebenernya pengin banget mukulin Mervin sampe cowo itu mampus.

Tapi dia juga masih waras, kalo dia ngelakuin itu bisa-bisa Mervin nyerang dia. Bukan nyerang dalam artian balik memukul, tapi nyerang terus di banting ke kasur. Dan berakhir ninaninu.

Gian ngga mau kalo nanti otong 'waw'-nya Mervin masuk ke boolnya lagi. Sakit woy!

" Oke gue ikut ". Final Gian dengan terpaksa.

Mervin masih mengelus wajahnya, terutama hidung yang di sana lebih sakit rasanya.

" Gitu dong "

***

" Rey, liat ini ". Elvio keluar dari kamar mandi.

Reyvan langsung menoleh ke arah Elvio, matanya berbinar melihat penampilan Elvio saat ini.

Setelah pulang makan dan jalan-jalan di luar. Elvio langsung masuk ke kamar dan mendapati sebuah setelan baju di atas kasur. Reyvan menyuruhnya untuk memakai itu.

Yang Elvio pakai itu, sebuah kemeja berwarna biru muda dengan di padukan celana putih selutut. Membuat penampilannya kini terlihat semakin menggemaskan.

Kesannya lebih manis.

Emang cocok dah buat uke macam Elvio hehe.

" Manis ". Gumamnya masih menatap takjub ke Elvio.

Elvio yang merasa di kacangin pun mendengus kesal. Kakinya melangkah mendekati Reyvan yang masih bengong natap dia.

Tak

" Aduh ". Reyvan memegang keningnya yang terasa sakit karena Elvio menyentilnya.

" Jangan bengong, liat aku. Bagus ngga? Cocok? Tambah ganteng kan? ". Tanya Elvio beruntun dengan mata yang berbinar-binar menunggu pendapat dari Reyvan tentang penampilannya.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang