BONUS CHAPTER (GamaxArka)

25.4K 1.8K 71
                                    

Gama itu orangnya sangat lembut dan perhatian pada Arka. Namun juga akan bersikap tegas ketika Arka membantah ucapannya. Kehidupan mereka selalu terasa manis, bahkan ketika bertengkar mereka selalu menyelesaikannya dengan sebuah pelukan dan kecupan manis.

Gama menyukai semua yang ada pada diri Arka. Sikap manja dan cengengnya Arka itu favoritenya. Namun jika tangisan Arka tidak kunjung berhenti, dia jadi lelah juga mendengarnya.

Seperti saat ini, Arka tidak berhenti menangis hanya karena keinginannya tidak di turuti. Anak itu ingin bermain hujan di luar, namun Gama langsung menolak bahkan sebelum Arka menyelesaikan perkataannya.

Itu sungguh menyebalkan, main hujan itu menyenangkan namun Gama selalu melarangnya.

" Sssttt udah nangisnya dong, mata kamu udah merah loh. " Gama menggoyangkan pahanya kanan kiri untuk menenangkan Arka yang berada di pangkuannya.

" Hiks..main hujan..sekali aja, Gama. Pliss ". Arka menengadah menatap wajah pacarnya itu.

Namun yang dia dapatkan hanya tatapan datar dan gelengan dari pacarnya. Padahal dia sudah memberikan jurus andalannya namun sepertinya Gama tidak akan terpengaruh saat ini.

" Kamu mau nanti demam?. " Tanya Gama yang di balas gelengan oleh Arka.

Arka menunduk memainkan jari-jarinya, ia samar-samar mendengar helaan nafas dari Gama. Itu membuatnya takut, Gama pasti marah kepadanya karena dia tidak menurut.

" Kita ke belakang aja "

Arka mengeratkan pelukannya pada leher Gama saat dia berdiri lalu keluar kamar sambil menggendongnya di depan. Gama membawa kakinya melangkah menuju ke belakang.

Saat ini sebenarnya mereka berada di vila milik Gama yang terletak di sebuah pedesaan yang sangat asri dengan pemandangan hijau dari sawah-sawah dan pegunungan di sekitarnya. Mereka memilih menghabiskan libur kelulusan di sini, masa liburnya itu satu bulan penuh sebelum akhirnya mereka nanti berurusan dengan berusaha masuk ke universitas pilihan mereka. Selama liburan mereka juga tidak selalu bersenang-senang, mereka selalu punya jadwal untuk mempersiapkan ujian untuk bisa di terima di universitas.

Gama mendudukkan dirinya di kursi kayu, desain vila ini sangat sederhana dan mencerminkan seperti rumah-rumah penduduk desa lain. Vilanya seluruhnya terbuat dari kayu. Hanya saja rumah ini memang sedikit lebih mewah.

Gama membalikkan tubuh Arka menghadap ke depan, memperlihatkan pemandangan taman belakang rumah yang terguyur derasnya hujan.

" Kamu boleh main air, tapi jangan sampe badan basah oke? Main aja di pinggiran situ ". Gama menunjuk lantai kayu di depan sana.

Mata Arka berbinar, ia mengangguk lalu turun dari pangkuan Arka. Duduk di lantai kayu yang tidak basah itu, ia mengulurkan tangannya membiarkan air hujan tertampung di telapak tangannya.

Gama tersenyum saat melihat Arka tersenyum lebar seperti itu. Sangat manis dan menggemaskan, mimpi apa ia semalam hingga mendapatkan pacar semanis Arka.

" Gama ayo main sini sama aku. Ini seru banget tau hahahahha ". Arka tertawa, bocah itu memang gampang tertawa. Melihat air tertampung di telapak tangannya sampai tumpah saja dia tertawa senang.

Gama mendekati Arka tanpa tau apa yang sedang di pikirkan oleh otak kecil Arka.

Lalu...

Byurrr

Suara tawa Arka menggelegar saat ia berhasil menyiramkan air yang ia tampung ke arah Gama. Membuat kaos hitam yang di pakai Gama itu basah.

" Arka "

" Upss, ngga sengaja hehe maaf ". Dengan wajah tanpa bersalahnya ia berdiri dan memeluk Gama erat.

Ia suka memeluk Gama, karena tubuh Gama itu besar darinya dan sangat hangat sehingga enak untuk di peluk. Ia bahkan bisa memeluk Gama seharian.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang