5 - Awal Sebuah Tantangan

59.4K 5.4K 60
                                    

" Eh El, lo sibuk gak? ". Tanya Arka yang baru saja keluar dari kelasnya setelah bel pulang berbunyi dan langsung menghampiri Elvio yang duduk di kursi barunya.

Ya, Elvio dan Reyvan hanya berdiam diri di rooftop sampai istirahat. Saat mereka kembali ke kelas, kursi serta meja sudah ada di samping tempat duduk lamanya yang kini di tempati oleh Reyvan. Entah siapa yang menaruhnya.

Anak itu sempat mencak-mencak kesal dengan Reyvan karena dirinya tidak boleh memindahkan kursi dan mejanya dari samping tempat duduk pemuda itu.

Karena Reyvan selalu diam. Akhirnya Elvio lelah sendiri dan pasrah harus duduk berdua dengan Reyvan.

Arka melirik pemuda yang duduk di samping Elvio. Wajahnya terlihat tidak asing di matanya.

" Anjir! Tu cowo yang tadi! ". Batinnya.

" Gue baru nyadar, bukannya duduknya satu-satu ya? Kenapa lo berdua sama tu anak? ". Tanya Arka sambil menunjuk menggunakan dagu.

" Ga penting. Lo mau apa kesini? Kalo gak ada urusan gue mau pulang, cape banget badan gue. Pengin cepet-cepet nidurin pacar  ". Ucapnya yang terdengar ambigu.

Arka memukul bahu Elvio. Membuat anak itu menatap heran ke arah Arka. Sedangkan Reyvan diam namun juga menyimak pembicaraan mereka berdua.

" Kenapa lo mukul gue? "

" Wah...lo jahat banget udah punya pacar tapi gak kasih tau gue. Terus apa tadi? Gila lo! Masa mau nidurin pacar lo sih ". Ucapnya dengan suara yang menggelegar.

Untung saja semua murid di kelas sudah keluar dan menyisakan mereka bertiga.

Plak

Elvio memukul kepala belakang Arka membuat anak itu mengaduh sakit.

" Maksud gue tuh kasur. Kasur kesayangan, gue pengin cepet-cepet rebahan ".

" Oh oke-oke gue paham "

" Udah tadi lo mau ngomong apa? "

Arka menunjukkan cengirannya,membuat Elvio seketika merasa curiga.

" Jangan kaya gitu, lo nyeremin+aneh ". Ucap Elvio dengan menatap aneh sekaligus takut.

Arka hanya ketawa tidak jelas lalu memegang kedua bahu Elvio. Menatap penuh permohonan pada anak itu.

" Lo kenapa sih Ar? "

" El, kak Gavin sama kak Vano mau kita buat party pas malming ".

Menaikkan satu alisnya. " Iya terus kenapa? ".

" Kita party di rumah lo. Boleh ya? "

Elvio melepaskan tangan Arka dari bahunya. Lalu menggeleng tidak mau, membuat Arka merengut kesal.

" Kenapa gak boleh? "

Elvio menggedikkan bahunya acuh lalu kembali menata bukunya yang masih di meja ke dalam tas. Matanya menatap ke arah Reyvan yang setia berkutat dengan buku-buku tebal yang tertata rapi di meja.

Ia menyolek bahu Reyvan, membuat pemuda itu menoleh dengan menaikkan satu alisnya.

" Lo gak pulang? "

Reyvan menggeleng. " Nanti saja "

" Ya udah gue duluan "

Mereka berdua akhirnya pulang dan meninggalkan Reyvan yang sibuk dengan bukunya. Arka masih saja mencoba membujuk agar Elvio mau mengadakan party di rumahnya.

Namun Elvio terus saja menolak. Tentu saja dia takut sekaligus malas jika mengadakan acara seperti itu di rumahnya. Selain akan berantakan setelah selesai, ia juga takut jika tiba-tiba orangtuanya pulang dari luar negeri.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang