Suara perut keroncongan membuat tidur seorang lelaki manis terganggu. Ia melenguh pelan, ingin bergerak namun tidak bisa. Badannya seperti tertimpa oleh sesuatu yang berat.Mata bulatnya perlahan terbuka, mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Mata itu melotot lebar melihat seseorang yang sangat ia kenal tertidur sangat lelap sambil memeluknya seolah ia adalah guling.
Elvio. Ia terdiam masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi, matanya menelisik seluruh kamar yang ia tempati. Sangat asing.
" Njir ini gue dimana? Terus kenapa gue bisa sama ni cowo? Ya kali dia nyulik gue...eh tunggu semalem kan gue ke bar terus gue...anjir! Gue ga inget ". Batinnya.
Ia merasa ada yang janggal. Reyvan, pemuda itu tidur pulas tanpa mengenakan bajunya.
Tunggu....
" Dia ga pake baju?!?! Sialan! ". Pekiknya terkejut.
Elvio mendorong kuat Reyvan sampai pelukan itu terlepas membuat Reyvan terbangun. Elvio tidak memperdulikan pemuda itu, ia menyibak selimutnya dengan cepat. Membuang nafas lega ketika dirinya masih memakai baju seperti semalam.
" Kenapa bangun? Masih sangat pagi ". Menatap datar Elvio.
Elvio menatap marah Reyvan, lalu ia turun dari kasur.
" Gue dimana? "
" Mansion milikku "
" Kok gue bisa sama lo? "
" Aku yang membawamu "
" Terus tadi apa-apaan lo meluk gue hah?!? Lo kira gue guling apa "
" Nyaman, kamu hangat "
Elvio mengerjap-ngerjapkan matanya polos. Entah kenapa pipinya terasa memanas setelah mendengar perkataan Reyvan.
Elvio menutup kedua pipinya, berusaha menutupi pipinya yang pasti memerah. Namun Reyvan sudah lebih dulu melihatnya, pemuda itu menahan untuk tidak tertawa melihat wajah Elvio yang sangat menggemaskan itu.
" Kenapa? "
" Gak! Gue gapapa ". Jawabnya dengan ketus.
Elvio memilih untuk tidur kembali dengan membelakangi Reyvan. Ini baru pukul 3 pagi dan di luar masih gelap.
Baru saja ingin memejamkan mata. Perutnya yang kurang ajar berbunyi, iya dia lupa jika perutnya kelaparan dan itu yang membuatnya terbangun.
" Laper ya? "
Elvio menggigit bibirnya menahan malu. Apakah sekeras itu bunyinya? Ia benar-benar malu Reyvan mendengar suara perutnya yang meminta di isi.
" Hey ".
Reyvan membalikkan badan Elvio hingga anak itu terlentang. Ia melihat wajah Elvio yang benar-benar merah.
" Apaan sih ganggu!! Gue mau tidur awas ". Ia mendorong Reyvan dengan sekuat tenaga.
Reyvan sendiri tidak bergerak sedikitpun. Badannya yang bongsor membuat tenaga Elvio itu tidak seberapa untuk mendorongnya.
Elvio nampak tak nyaman dengan posisinya sekarang. Ia berbaring sedangkan Reyvan menaruh kedua tangannya di samping tubuhnya membuatnya terkukung.
" Kamu lapar? "
" Apasih bahasanya aku-kamu "
" Jawab yang bener sayang "
" Udah tau laper! Pake segala tanya-tanya kaya dora huh! "
" Mau makan? "
" Lo tuh bisa ga sih ngasih pertanyaan yang bener dikit. Udah tau gue laper ya tandanya mau makan bukan mau ngentod njing ".
KAMU SEDANG MEMBACA
BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]
Teen Fiction" Jadi pacar gue? " " Gak, maksudnya gue gak bakal nolak tapi...... " Lo engga bakal pernah lepas dari gue, you're mine ". " Anjing! " Awalnya karena tantangan yang di berikan oleh teman Elvio. Sehingga sekarang ia terikat hubungan dengan Reyvan-ora...