Eliz meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena terlalu lama duduk di dalam pesawat. Setelah melakukan perjalanan yang lumayan lama, akhirnya dia sampai di negara tempat kelahirannya. Indonesia.
Eliz menarik kopernya, kepalanya celingukan mencari seseorang yang ia suruh untuk menjemputnya di bandara. Berharap saja orang itu sudah sampai di sini sebelum Eliz sampai, jadi tidak perlu menunggu lama.
" Lo di mana? Gue udah di area tunggu ". Eliz menyerah, dia akhirnya menelfon orang itu sambil duduk di kursi.
" Gue udah di depan njir, cepet lo ke sini ". Orang itu berdecak sebal, udah 1 jam nunggu dia tuh.
" Oke-oke. Gue ke sana sekarang ". Eliz menutup panggilan telfonnya, menarik koper menuju ke luar bandara. Di depan sudah banyak mobil taxi berjejer, ada mobil pribadi juga.
Matanya mencari-cari dimana orang itu berada, hingga lambaian tangan seseorang membuatnya ikut melambai. Ia segera menghampiri orang tersebut, memeluk sebentar sebagai penyambutan.
" Perjalanan lo lancar kan? ". Tanya orang yang memeluk Eliz.
Marcel Sarendra. Panggil Marcel.
Marcel ini adalah sepupunya Eliz. Ibunya Eliz adalah kakak dari ibu Marcel.
" Untungnya lancar ". Jawab Eliz sambil melepaskan pelukan.
" Ya udah, gue bakal anter lo ke apartemen gue. Sementara lo tinggal di sana aja sebelum lo dapet apartemen sendiri ". Marcel membawa koper Eliz untuk di letakan dalam bagasi mobil.
Mereka berdua pergi meninggalkan bandara dengan Marcel yang menyetir mobil menuju gedung apartemennya Marcel.
Tidak perlu waktu lama untuk sampai ke gedung apartemen Marcel. Sekarang mereka sudah berada dalam lift, menekan tombol lantai 13.
Setelah sampai mereka pun keluar, Marcel berjalan sambil membawakan koper Eliz.
" Ini kunci apartemen gue, lo masuk aja. Di dalem udah bersih jadi lo ngga usah beberes lagi. Lo tinggal istirahat aja, gue ada urusan lain jadi ngga bisa tetep di sini ". Marcel menyerahkan kunci apartemennya dan langsung di ambil Eliz.
" Iya lo pergi aja, gue bakal baik-baik aja di sini. By the way makasih ya ".
Marcel cuma senyum terus pergi dari sana. Eliz membuka kunci pintunya dan segera masuk ke dalam. Dia butuh istirahat, tubuhnya lelah sekali.
Eliz meletakkan koper ke dalam kamar, apartemen milik Marcel ini yahh lumayan lah. Tidak terlalu mewah dan tidak sederhana, yang lebih penting apartemennya sangat nyaman.
Eliz berbaring di kasur sambil memainkan hpnya, dia mengecek sisa uang di rekeningnya lewat hp.
" Hmm lumayan masih sisa banyak. Gue bisa gunain duit ini buat masuk ke sekolah yang sama, buat beli seragam, buku dan yang lainnya ". Eliza mematikan hpnya, lalu memejamkan mata.
" Gue harus puas-puasin istirahat karena besok akan jadi hari yang panjang. Untuk awal mungkin kunjungi rumahnya dulu ".
****
" WOI WOI GUE ADA BERITA HOT TERHOT-HOT NIH ". Teriak ketua kelas, si Cecep. Nama aslinya Septiansyah.
" HOT NGGA TUH "
" Apaan cepet kasih tai "
" CK SABAR DONG ".
Elvio yang tadinya lagi asik molor di tempat duduknya sambil di elus-elus kepalanya sama Reyvan langsung melek. Kaget lah denger suara orang teriak kaya gitu.
![](https://img.wattpad.com/cover/301555962-288-k784765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]
Teen Fiction" Jadi pacar gue? " " Gak, maksudnya gue gak bakal nolak tapi...... " Lo engga bakal pernah lepas dari gue, you're mine ". " Anjing! " Awalnya karena tantangan yang di berikan oleh teman Elvio. Sehingga sekarang ia terikat hubungan dengan Reyvan-ora...