Vote dulu yuk ⭐
•••
Malam harinya AMICA berkumpul di satu meja makan untuk makan malam. Mereka saat ini berada di cafetaria umum asrama.
"Apa kalian diberi pemberitahuan tentang uji kekuatan itu?" tanya Alice memecahkan keheningan diantara mereka yang sibuk makan.
"Oh itu, tentu saja. Akhir pekan kita sudah harus bersiap. Aku akan berlatih lebih," jawab Ivan.
"Bagaimana denganku?" Meri menunduk lesu. Ivan mengusap puncak kepalanya. "Kami akan membantumu. Besok kita bisa berlatih setelah sekolah di sore hari," kata Ivan. Meri mengangguk pelan.
"Jangan sedih, kita akan berlatih bersama. Besok sore jam tiga, semuanya sudah harus berada di lapangan belakang gedung kastil," putus Austin.
Mereka semua mengiyakan.
"Aku hampir lupa memberitahukan salam Albert untukmu Alice," kata Crystal setelah meminum air putihnya.
"Albert siapa? Aku tidak menyangka Alice punya pemuja rahasia," komentar Ivan.
Alice mengibaskan rambutnya. "Kau pikir aku adalah dirimu yang tidak memiliki pemuja rahasia?" balas Alice setengah mengejek.
"Kau mengatakan itu karena kau belum pernah melihat pemuja rahasiaku."
"Aku belum pernah lihat atau memang tidak ada."
"Sudahlah. Kalian berdua mulai lagi. Salaman!" tegur Austin. Mereka berdua akhirnya salaman tanda perdamaian lalu diakhiri dengan high five. Semudah itu.
"Albert itu siapa?" tanya Meri yang sedari tadi diam kini angkat bicara karena penasaran.
"Dia teman baru yang aku jumpai di hari pertama. Dia tersesat dan menghampiriku. Untung saja dia bertemu denganku jika bertemu denganmu mungkin kalian tidak akan kembali ke asrama," kata Alice yang disambut tawa dari mereka.
Tidak heran lagi dengan Meri yang sangat buta jalan. Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya melihat mereka menertawakannya.
•••
Hari ini Crystal membawa gawai ke kelas karena Austin menyuruhnya untuk membawanya. Katanya dia akan mengajarinya menggunakan gawai itu ketika jam istirahat.
"Selamat pagi!" sapa Irabella tepat setelah Crystal lewat di depan meja mereka. "Pagi!" balasnya lalu duduk di kursi.
"Hei, apa Alice mengatakan sesuatu?" tanya Albert yang tiba-tiba sudah berada di belakang kursinya. Crystal berbalik sembari berkata, "Katanya salam balik."
Mendengar itu Albert tersenyum senang. "Bolehkan aku minta nomor Alice?" tanyanya dengan tatapan berharap.
Crystal mengangguk. Untung saja dia membawa gawainya karena sama sekali tidak mengingat nomor sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electusiaz [Castle Crown Academy]
FantasyCrystal tak pernah menyangka jika bersekolah di Castle Crown Academy (CCA) akan membuat semuanya menjadi semakin rumit. Apalagi ketika ia mendapati jika dirinya merupakan salah satu orang terpilih atau biasa mereka sebut Electusiaz. Segel kekuatanny...