47. [Pengkhianatan]

33 2 0
                                    

Lilith mengeluarkan kekuatan thunder dengan tangan kanannya lalu,

Pyasss

Beruang itu mati dengan kondisi hangus hingga meninggalkan debu. Orang-orang bertepuk tangan takjub sekaligus heran. Kekuatan baru lagi yang dimiliki Crystal.

Beruang terakhir dikalahkan oleh Siena yang kini sudah dekat dengan Exousía Crown.

Tidak mau membuang waktu, Lilith langsung saja melayang ke arahnya. Dan menapakkan kaki tepat di depan Siena. Mereka saling berhadapan.

"Aku tidak akan membiarkanmu merebutnya, Bitch!"

Siena yang baru melihat mata Crystal lantas terkejut. Hal itu membuat Lilith tertawa mengejek. "Kau takut?"

Siena mendengus. "Sama sekali tidak!" geramnya lalu mengeluarkan kekuatan fire. Dia menyerang dengan bola-bola api yang dengan sigap dihindari.

Lilith mengeluarkan kekuatan light. Dia menyelimuti Siena dengan cahaya panas yang membuat gadis itu mengerang kesakitan. Dia ingin melepaskan diri tetapi bayangannya dipegang menggunakan tangan kiri Lilith.

"Arghhh panas!" erangnya kesakitan. Mendengar itu malah membuat Lilith tertawa lepas.

"Lain kali jangan terlalu percaya diri untuk melawanku. Aku adalah seorang Electusiaz sementara kau ... hanya lah sampah!"

Perkataan Lilith membuat emosi Siena terulut tapi dia tidak melakukan apapun karena tak bisa bergerak sama sekali.

Lilith menoleh pada Olivia yang berniat mengambil Exousía Crown. Hal itu membuat Lilith menghempaskan tubuh Siena tak tentu arah lalu menyerang Olivia dengan satu hentakan kaki yang membuat ledakan di depan gadis itu hingga terlempar.

Semuanya telah berhasil dikalahkan. Ada diantara mereka yang terluka fisik yang membuat beberapa senior mulai berdatangan untuk dibawa ke ruang kesehatan.

Lilith mengambil Exousía Crown dengan senyum merekah yang membuat orang-orang bertepuk tangan ria sembari menyebut nama Crystal berkali-kali.

Lilith membuat pertunjukan dengan mengeluarkan sembilan cahaya kekuatannya ke atas. Membuat orang-orang yang melihat itu menganga tak percaya. Menyebutkan kata yang sama beberapa kali yaitu, "Electusiaz."

"Ini tidak mungkin!" ujar Alice takjub sekaligus tak percaya jika sahabatnya itu adalah orang terpilih.

Sembilan cahaya itu menerangi area pertangingan.

"Lihat, kita menang. Beruntung aku masih memiliki rasa empati dengan tidak menguasai tubuhmu sepenuhnya," kata Lilith setelah itu matanya berkedip. Digantikan dengan Crystal yang matanya kembali berwarna abu-abu.

Cahaya-cahaya itu perlahan meredup. Dia masih dalam keadaan mendongak ke atas. Tiba-tiba satu objek yang ia lihat membuat matanya membulat penuh. Blue moon kini terlihat dengan cahaya terangnya. Dia hampir melupakan tentang satu hal itu.

Suara-suara bising disekitarnya membuat Crystal tersadar. Dia menoleh ke segala arah dan pandangannya terfokus pada satu orang yang berjalan ke arahnya.

Dia Adreus.

Pria itu berjalan dengan langkah santai. Wajahnya datar tak bisa dibaca. Tangan kanannya menggenggam sebuah pedang.

Crystal meletakkan mahkota itu kembali pada tempatnya lalu menghampiri Adreus meminta penjelasan.

"Adreus sebenarnya..."

Sret

Perkataan Crystal terhenti ketika Adreus mendorong tubuhnya lalu merobek bajunya pada bagian punggung dengan menggunakan pedang yang ia pegang.

Electusiaz [Castle Crown Academy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang