"Aku tahu kau putri dari Raja Bettrand Hergan." Perkataan Crystal berhasil membulatkan mata Veola.
"Kami sudah tahu cerita tentangmu. Kau mengkhianati ayahmu sendiri," lanjutnya yang sontak membuat Veola berjalan mendekatinya.
"Aku tidak pernah berkhianat!" bentaknya tepat di depan wajah Crystal.
"Apa ada sebutan lain dari itu?" timpal Irabella sinis.
"Kalian tidak tahu apa-apa. Sebaiknya pergi dari sini!" usir Veola marah.
"Jika memang kau tidak berkhianat, kau bisa jelaskan pada kami alasanmu." Crystal mencoba untuk menguak. Mungkin saja masalah Veola itu ada kaitannya dengannya.
Veola diam. Bimbang harus menceritakannya atau tidak. "Jika kau terus menyembunyikan kebenaran, kau akan hidup dengan keluarga yang membencimu selamanya," ucap Crystal.
Mata Veola berkaca-kaca. Mengingat kejadian itu membuatnya merasakan sakit hati lagi. Meskipun setiap harinya ia merasa sakit tapi ketika mengingat masa lalu itu, rasa sakitnya jauh lebih menyiksa.
"Ceritakan saja. Kami siap mendengarkan," kata Crystal lembut. Veola tak mampu lagi menahan air matanya hingga ia menangis terisak. Crystal menepuk pundaknya pelan. Berusaha menenangkan.
"Ini semua demi putriku," lirihnya. Crystal menoleh menatap Irabella. Mereka terlihat bingung.
"Saat itu tabib kerajaan mencoba untuk meneliti tumbuhan beracun dari daerah Diedzon. Tapi ... entah bagaimana, putriku malah memakannya. Saat itu dia masih berusia satu tahun." Air mata Veola semakin luruh menceritakan kejadian awal dari kehancurannya.
"Para tabib mencoba mencari tumbuhan penghisap dari daerah Diedzon. Tapi karena aku terlalu panik, akhirnya aku memilih untuk pergi sendiri. Sayangnya saat itu aku tertangkap dan menjelaskan jika aku hanya ingin tumbuhan penghisap saja untuk mengobati anakku.
Raja Vendor yang kejam malah memikirkan hal licik. Dia membebaskanku sembari membawa tanaman itu dengan satu syarat...," Veola menggantungkan ucapannya. Dia menghapus bekas air matanya.
"Dia ingin aku menyerahkan anakku," lanjutnya yang sontak membuat Crystal dan Irabella terkejut. "Apa kau memberikan anakmu?"
Veola menggeleng. "Tentu saja tidak. Karena saat itu aku belum mengumumkan tentang putriku pada masyarakat luar, jadi aku menyuruh beberapa pengawal untuk mencuri seorang anak dari salah satu masyarakatku. Dan mereka menemukan bayi laki-laki. Dia lah yang aku serahkan pada Raja Vendor." Mereka berdua semakin terkejut dibuatnya.
"Bersamaan dengan membawa bayi itu, aku menyuruh salah satu pelayanku untuk membawa putriku ke dunia manusia tanpa memberitahukan siapa pun. Setelah pulang dari daerah Diedzon, Raja, Ratu, dan saudara-saudaraku sudah menunggu di depan gerbang. Mereka mendapat berita dari salah satu pengawal yang mengikutiku jika aku menyerahkan putriku sendiri pada Raja Vendor.
"Mereka sangat marah. Tapi aku tidak bisa menceritakan masalah itu atau nyawa anakku jadi taruhan. Jadi ... mereka mengusirku dari kerajaan." Veola menatap Crystal dengan serius.
Air matanya sudah mengering meskipun matanya masih berkaca-kaca dan merah.
"Aku dipanggil kembali oleh Raja Vendor karena bayi itu terus menangis. Jadi aku berada di kerajaan Blacsoe hanya untuk menyusuinya. Tapi ada hal lain yang terjadi." Veola menghentikan ucapannya. Kembali berpikir apakah ia bisa menceritakan hal ini atau tidak.
"Apa yang terjadi?" tanya Crystal mendesak.
"Kau dibawa oleh seseorang ke istana Blacsoe karena keistimewaanmu," jawabnya dengan suara pelan namun masih bisa didengar oleh mereka.
Crystal mengerutkan keningnya bingung. Semakin menambah pertanyaan di dalam benaknya. Saking banyaknya, dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Mereka merupakan dua orang tabib di kerajaan Flocca sekaligus salah satu masyarakat daerah Diedzon." Darah Crystal berdesir. Menunggu kalimat yang akan Veola katakan lagi.
"Saat itu Ratu Cleyna akan melahirkan dan tabib tersebut lah yang membantunya. Ratu melahirkan dua orang anak tapi mereka mengambilnya satu. Anak yang istimewa." Irabella yang mulai paham tak mampu mengontrol ekspresi terkejutnya saat ini. Dia menatap Crystal yang diam membeku.
"Anak itu adalah kamu, Crystal."
Deg
Jantung Crystal seolah berhenti sejenak. Berbagai perasaan tercampur aduk dalam dirinya. Bahkan matanya mulai berkaca-kaca. Siap tumpah.
Irabella yang menyadari itu lantas mengusap punggungnya menenangkan. Tapi bukannya tenang, Crystal malah menjatuhkan setetes air matanya.
"Kedua tabib itu memberi tanaman Forglie di dalam minuman Ratu Cleyna sehingga beliau melupakan beberapa menit kejadian ketika ia melahirkanmu." Crystal yang mendengarnya tak mampu menahan air matanya lagi. Dia menangis terisak di depan mereka.
"Si-siapa ... siapa kedua tabib itu?" tanyanya tersendat-sendat. Veola menghela napas berat.
"Mereka yang saat ini menjadi kedua orang tuamu," jawabnya. Crystal tak pernah menyangka jika hal itu akan terjadi pada hidupnya.
Hidup selama 17 tahun bersama mereka yang menculik dirinya dari keluarga aslinya. Ternyata itu penyebab dari perasaan yang ia rasakan pada kedua orang tua Gara yang merupakan orang tuanya juga.
"Semua pengikut Raja Vendor memiliki lambang kalajengking di punggung mereka dan kau sudah ditandai," ucapnya memberitahukan. Crystal berusaha melihatnya yang tentu saja tidak bisa.
"Biar aku bantu," kata Irabella. Dia membuka sedikit pakaian Crystal lalu mengambil gambar menggunakan gawainya. Setelah itu dia memperlihatkan gambar itu.
Benar saja, tato seekor kalajengking. Sama seperti yang pernah ia lihat di balik bingkai fotonya. Dia pikir itu lambang zodiaknya yang memang sama. Ternyata dia salah mengartikan.
"Hanya itu yang bisa aku beritahukan. Jika kau ingin mencariku, datang saja di rumah dekat danau di dekat sini." Veola bangkit sambil memasang tudung jubahnya.
"Berhati-hatilah pada saat blue moon nanti," peringatnya lalu berlari pergi dari sana.
"Apa maksudnya dengan blue moon?" gumam Irabella bertanya-tanya. Crystal tidak menjawab karena dia juga tidak tahu. Dia masih syok dengan kebenaran itu.
👑👑👑
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Electusiaz [Castle Crown Academy]
FantasyCrystal tak pernah menyangka jika bersekolah di Castle Crown Academy (CCA) akan membuat semuanya menjadi semakin rumit. Apalagi ketika ia mendapati jika dirinya merupakan salah satu orang terpilih atau biasa mereka sebut Electusiaz. Segel kekuatanny...