⭐
Malam harinya mereka telah bersiap untuk pergi ke festival. Seperti biasa jika pergi mereka selalu menggunakan kereta kuda terbang.
Satu kereta panjang untuk satu kelas. Ketika hampir sampai, mereka dapat melihat lampu berwarna warni dari atas sana. Ada banyak orang yang terlihat menikmati festival.
Mereka turun dari kereta ketika sudah sampai. Beberapa orang melihat mereka dengan takjub karena dapat melihat lambang CCA di setiap kuda. Sekolah itu memang sangat terkenal.
"Baiklah, dimohon untuk berkumpul!" seru Mr. Rico dengan suara cukup keras. Mereka berbaris dengan rapi di hadapannya.
"Kalian bebas berkeliling hanya di sekitaran festival saja. Untuk berkumpul kembali, kalian sudah ada di sini jam sepuluh, mengerti?" tanyanya. Mereka berseru mengiyakan. Tidak sabar segera menikmati festival.
"Kalau begitu selamat menikmati!" ujar Mr. Rico. Mereka mulai berpencar dengan antusias. Begitu pula dengan GEAN dan MICA. Mereka berempat berjalan beriringan.
"Crystal, kau terlihat cantik malam ini," puji Gara. Crystal saat ini mengenakan dress lengan panjang berwarna cream bercampur putih dengan bulu-bulu di sekitaran lehernya agar tidak terlalu dingin.
"Jangan menggodanya," tegur Adreus.
"Aku hanya memujinya," balas Gara lalu kembali menatap ke arah depan.
Crystal juga mengenakan kalung pemberiannya sehingga gadis itu mengenakan dua kalung. satunya lagi kalung CCA, lambang kekuatan.
"Ayo, aku ingin melihat pertunjukan tari di sana." Exaffa menarik tangan Gara dan Nolan. Diikuti yang lain di belakangnya.
Mereka menepuk tangan memberi semangat pada penari di hadapan mereka.
Tarian khas daerah Villzon dengan pakaian berwarna kuning bercampur jingga. Itu tarian Autumorus yang memiliki makna tari musim gugur sebagi ciri khas daerah mereka.
Oleh sebab itu mereka menari sembari melempar-lempar dedaunan maple dengan gerakan anggun.
Meri mengeluarkan gawainya untuk mengabadikan momen itu.
"Aku lapar," ucapnya ketika melihat roti bakar di sana.
"Aku juga. Kami ke sana dulu," kata Ivan lalu menarik tangan Meri. Mereka memisahkan diri.
"Aku ikut mereka. Bagaimana denganmu, Crystal?" tanya Austin. Dia juga ingin mencoba roti bakar itu.
"Dia bersamaku. Kau bisa pergi," kata Adreus sebelum Crystal menjawab.
"Oh, baiklah." Austin tersenyum lebih dulu lalu pergi dari sana.
Ketika mereka asyik menonton pertunjukan itu, pandangannya tiba-tiba terhenti pada seseorang yang memakai jubah tak jauh dari tempatnya.
"Hei, kau mau kemana?" Tangan Crystal di cekal oleh Adreus ketika menyadari Crystal berjalan menjauh.
"Aku mau ke toilet dulu," jawabnya bohong.
"Mau ku temani?" tawar Adreus yang langsung mendapat geleng sebagai jawaban.
"Aku hanya sebentar." Crystal melepaskan tangan Adreus yang masih menggenggamnya.
"Baiklah, aku menunggumu di sini sampai kau kembali," ucapnya.
Crystal mengangguk lalu dia pergi dari sana menuju ke tempat orang berjubah itu.
Dia sedikit kesusahan karena ada banyak orang sehingga pandangannya tidak boleh teralihkan apalagi ketika orang itu melangkah pergi ketika telah membeli sesuatu di salah satu kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electusiaz [Castle Crown Academy]
FantasyCrystal tak pernah menyangka jika bersekolah di Castle Crown Academy (CCA) akan membuat semuanya menjadi semakin rumit. Apalagi ketika ia mendapati jika dirinya merupakan salah satu orang terpilih atau biasa mereka sebut Electusiaz. Segel kekuatanny...