34. [Kebenaran dari Kebohongan]

63 9 0
                                    

dulu yah ;)

Crystal berusaha menahan degup jantungnya saat ini. Sebentar lagi ia akan memberitahukan semuanya.

Keringat dingin bahkan mengalir di sekitar pelipisnya karena berusaha menahan Lilith yang ingin mengambil alih tubuhnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Irabella khawatir. Wajah Crystal sangat pucat.

"Aku baik-baik saja," jawabnya dengan senyuman, berusaha meyakinkan. Meskipun tidak yakin, Irabella hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali menatap ke arah Ms. Clathria yang menceritakan tentang sejarah.

"Baiklah, sudah waktunya istirahat. Saya akhiri pelajaran hari ini, selamat siang." Ms. Clathria kemudian pergi dari sana.

"Ayo!" ajak Crystal yang memang sudah memberitahukan Irabella dan Albert tentang berkumpul di bawah pohon.

Mereka berjalan beriringan. Crystal masih berusaha menahan rasa sakit di tubuhnya. Lilith masih berusaha memberontak.

"Jangan beritahu mereka atau mereka akan membencimu!" geramnya.

Sebenarnya Lilith tidak peduli dengan sahabat-sahabat Crystal. Hanya saja rencananya yaitu menghancurkan persahabatan tidak berguna mereka.

Jika mereka tahu tentang keberadaan Lilith, maka Crystal tidak akan dianggap jahat atau pun kuat. Jadi mereka bisa menyakiti Crystal sesuka hati karena tahu jika gadis itu tidak akan melawan.

Mereka akan tahu yang marah adalah Lilith bukan Crystal.

Ketika berada di sana ternyata yang lain sudah sampai lebih dulu. Sahabatnya dan juga GEAN sedang menunggunya. Oh, ada Siena juga. Pasti diajak oleh Alice. Mereka bergabung duduk di sana.

"Kau sakit? Wajahmu pucat sekali," kata Adreus yang diangguki oleh yang lain. Crystal menggeleng sebagai jawaban.

Dia memanggil nama Crysdeer yang membuat rusa itu segera muncul di hadapan mereka. Dia meletakkan botol kaca kecil berisi air di depan Crystal dengan mulutnya.

"Cepat minum Putri," perintahnya. Crystal buru-buru membuka tutup botolnya lalu meminum air itu.

Hal tersebut membuat Lilith tertidur, tidak memberontak lagi sehingga Crystal bisa menghela napas lega. Tubuhnya masih sakit karena melawan Lilith yang sangat kuat.

"Jadi apa tujuanmu mengumpulkan kami ke sini?" tanya Alice dengan sebelah alis terangkat. Tangan Crystal saling bertautan.

"Aku ingin menceritakan tentang kebohongan itu," ucapnya pelan.

"Kebohongan apa?" tanya Austin bingung.

Crystal menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Dadanya terasa sesak.

"Alice tidak bersalah. Semua yang dia katakan benar," ungkapnya yang tentu saja membuat beberapa dari mereka terkejut.

"Jadi kau benar mencengkram Alice dan mengancamnya dengan kekuatan api?" tanya Austin memastikan. Crystal mengangguk pelan.

"Bagaimana, apa sekarang kalian percaya padaku?" tanya Alice menantang.

"Dia tidak selugu yang kalian kira. Dia licik," imbuh Siena.

"Crystal, ini sangat sulit dimengerti. Kami mengenalmu dengan sangat baik. Kau tidak mungkin melakukan itu," kata Ivan, diangguki oleh Meri.

"Memang bukan Crystal yang melakukannya tapi Lilith. Sisi jahat dalam diri Crystal," jelas Crysdeer.

"Apa kalian sedang membuat kebohongan baru? Sisi jahat apalagi yang kalian maksud?" kesal Alice yang tidak mengerti dengan ucapan Crysdeer.

Crystal tidak mungkin menceritakan tentang dirinya yang merupakan Electusiaz. Mereka pasti akan sangat terkejut karena sisi jahatnya muncul setelah membuka seluruh segelnya.

Electusiaz [Castle Crown Academy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang