39. [Mencari si Wanita Berjubah]

74 6 0
                                    

dulu yah ;)

Prang

Tang

Prang

Suara pedang saling beradu. Kini setiap kelas sedang berlatih berperang di lapangan CCA. Crystal dan Irabella saling berhadapan dengan lihai.

"Ini kelas yang paling aku suka," ungkap Irabella disela-sela adu pedang mereka. Dia sedikit menyingkir ketika Crystal menjulurkan pedangnya.

"Sudah ku tebak," balas Crystal. Dia menunduk menghindari setiap serangan.

Irabella hanya tersenyum mendengar itu. Dia juga tidak menolak kenyataan bahwa dia tomboy. Tapi tenang saja, dia tetap menyukai pria tapi bukan si ceroboh tentunya. Kalian tahu 'kan siapa si 'ceroboh' itu.

"Bella semangat, aku mendukungmu!" Oh pria itu kini berteriak padanya.

Irabella yang sudah tahu siapa pemilik suara tersebut hanya bisa memutar bola matanya.

Dia melirik Exaffa yang berjalan dengan kepala menoleh padannya.

Senyuman pria itu merekah tatkala melihat Irabella menatapnya sesekali. Masih dengan menghindari serangan-serangan Crystal.

Exaffa yang terlalu senang melihat itu tak sengaja tersandung kakinya sendiri ketika berjalan. Alhasil tubuhnya terjatuh dengan wajah yang lebih dulu menghantam rerumputan lapangan.

Irabella tersentak sejenak lantas tertawa terbahak-bahak melihat kecerobohan Exaffa. Lihat saja, bahkan dia tidak bisa berjalan dengan baik.

Crystal menghentikan pergerakannya melihat Irabella yang tertawa lepas sambil memegang perutnya. Bahkan murid lain pun heran menatapnya. Ada juga yang tertawa ketika melihat detik-detik Exaffa tersandung kakinya sendiri.

Exaffa mengangkat kepalanya. Ada darah yang keluar dari hidungnya. Bukannya meringis kesakitan, dia malah tersenyum. Senang melihat Irabella.

"Bella kau cantik sekali! Apa aku perlu jatuh ribuan kali untuk melihat tawamu?" teriak Exaffa. Mendengar itu membuat beberapa orang menggoda mereka.

Berbeda dengan Irabella yang saat ini melemparkan tatapan tajam pada Exaffa yang sudah berdiri sembari mengusap hidungnya dengan sebuah sapu tangan berwarna coklat.

Bisikan-bisikan terdengar. Mereka bertanya-tanya apakah keduanya berpacaran atau tidak.

"Dia bahkan memujimu di depan banyak orang. Kurang tulus apa lagi dia," goda Albert yang berada di samping mereka.

Pria itu juga tahu tentang bagaimana hubungan keduanya. Mereka cukup dekat, oleh sebab itu Exaffa terkadang cemburu pada Albert. Padahal mereka tak lebih dari sekadar teman.

"Baik anak-anak, pelatihan pedang hari ini selesai. Selamat beristirahat," ujar Ms. Clathria ketika sudah waktunya menyelesaikan pelatihan.

Beberapa pembimbing juga menyurih murid-muridnya kembali ke gedung CCA.

"Crystal!" panggil Ms. Clathria. Mendengar namanya dipanggil membuat Crystal menyuruh Irabella untuk duluan saja bersama Albert.

"Aku butuh bantuanmu tapi ini masalah pribadi," kata Ms. Clathria.

"Apa yang bisa aku bantu, Miss?" tanyanya penasaran.

"Kakakku ... Putri Dianne membutuhkan satu kelopak bunga Forglie untuk diteliti. Tapi aku tidak punya waktu untuk kembali ke Villzon karena harus mempersiapkan perebutan Exousía Crown," jelasnya.

"Apa kau bisa membantuku membawa bunga itu ke kerajaan? Kau bisa mengajak Irabella, dia tahu di mana kerajaan Villzon karena dia tinggal di daerah itu," lanjutnya.

Electusiaz [Castle Crown Academy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang