38. [Melawan Ular Raksasa]

67 9 0
                                    

⭐ dulu yah ;)

Crystal berlari melewati lapangan menuju tempat sambaran petir itu. Semakin mendekat, ia semakin mendengar suara seseorang yang menggeram kesakitan dan juga suara geraman hewan buas.

Suasana di sana cukup gelap. Hanya ada penerang dari bulan. Crystal sebenarnya ingin mengeluarkan kekuatan light tapi takut jika orang yang tidak ia ketahui melihat kekuatan lainnya. Alhasil dia tersandung sesekali.

Crystal semakin dekat dengan tempat orang itu. Cahaya kilatannya juga terlihat semakin jelas. Menghantam beberapa hewan di sekitarnya. Menimbulkan kerusakan.

Crystal menyipitkan matanya untuk melihat siapa pria berambut hitam legam itu. Matanya sedikit membulat ketika mengenalnya.

"Nolan?!" panggil Crystal. Nolan yang sedang susah payah memusnahkan beberapa ular kobra raksasa di sekitarnya cukup terkejut melihat keberadaan Crystal.

"Apa yang kau lakukan di sini? Ini berbahaya!" teriaknya.

Cetar

Sambaran petir mengenai salah satu ular itu hingga hangus.

"Biar ku bantu," ujar Crystal. Dia mulai bersiap-siap ketika ada seekor ular kobra menghampiri Nolan. Lidahnya sesekali keluar. Matanya sangat menakutkan, merah seperti darah dengan pupil hitam.

Crystal mengeluarkan satu pedang api di tangan kanannya sementara di tangan kirinya adalah pedang petir. Nolan yang melihat itu cukup terpana tapi tidak ia perlihatkan dengan ekspresinya.

Mereka berdua mulai bertarung. Melawan beberapa ular berbisa itu. Crystal berusaha memotong leher ular itu yang hanya tersayat tak sampai lepas dari badannya. Tapi luka sayatan itu kembali tertutup. Dia memiliki kemampuan menyembuhkan diri.

"Kau harus menusuk kepalanya. Itu kelemahannya," teriak Nolan memberitahukan. Crystal mendongak menatap kepala ular kobra lalu melayang ke atas dengan kekuatan wind.

Tapi anehnya, ular tersebut tidak melakukan penyerangan padanya meskipun sudah dilukai beberapa kali.

Crystal dengan sekuat mungkin menusuk kepala kobra itu hingga terjatuh tak sadarkan diri lalu bangkainya berubah menjadi abu seketika.

"Nolan sudah tahu kekuatanmu, kenapa kau menahan diri?" Lilith yang sudah terbangun lantas mengomentari Crystal.

"Aku tidak ingin merusak alam di sini," jawab Crystal yang saat ini berusaha melawan ular lain. Nolan yang mendengar Crystal berbicara sendiri lantas mengernyit heran.

"Bodoh! Kau memiliki kekuatan nature untuk memperbaikinya. Biar aku yang ambil alih!" Crystal berkedip dalam seperti biasa ketika Lilith mengambil alih tubuhnya.

Awalnya Crystal ingin berontak tapi kekuatan Lilith lebih kuat saat ini. Mungkin karena telah beristirahat jadi memiliki banyak energi.

Mata Lilith memerah. Itu lah yang terjadi jika dia mengeluarkan banyak energi.

"Kau menjauh dari sini," perintahnya pada Nolan.

"Apa maksudmu? Aku tidak bisa pergi begitu saja. Ini bahaya!" balas Nolan.

Ketika Lilith menoleh padanya, mata Nolan langsung membulat penuh karena mata Lilith yang memerah seperti yang ia lihat dulu ketika Crystal berlatih dengan Adreus dan bertarung dengan Siena.

Lilith mengeluarkan kekuatan sulur. Melilit tubuh Nolan yang tidak mendengarkan ucapannya.

"Apa yang kau lakukan?" Nolan berusaha berontak. Tubuhnya diikat di atas pohon yang jaraknya cukup jauh dari mereka. "Jangan banyak bicara. Kau diam saja!" kata Lilith.

Electusiaz [Castle Crown Academy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang