Kelas diliburkan hingga seminggu ke depan. Di mana mereka akan menghadapi pertandingan untuk merebut Exousía Crown. Mereka dibiarkan berlatih tanpa bimbingan dari para pengajar. Nanti akan dilihat siapa kah yang berhak memegang Exousía Crown.
Selama libur ini, Crystal kembali bersemedi di goa. Mencoba untuk meningkatkan energinya agar saat pertandingan Lilith tidak bisa mengendalikan tubuhnya.
Saat ini Crystal berada di dalam hutan. Berlatih seorang diri untuk meningkatkan kekuatan pedang dan juga elemennya. Entah sudah berapa jam dia berada di sana. Keringatnya menjelaskan seberapa semangatnya dia berlatih.
Ketika merasa sudah cukup, dia memilih duduk di atas rerumputan. Meminum air dari botol yang ia bawa sendiri. Tiba-tiba dia mengingat perkataan Gara beberapa jam yang lalu.
Flash Back On
"Crystal tunggu!" Gara menghentikan langkah Crystal yang baru saja keluar dari cafetaria bersama Irabella. "Ada apa?" tanyanya.
"Begini..." Gara mengatur napas terlebih dahulu karena lelah berlari.
"Aku sudah menceritakannya pada Ayah dan Bunda. Mereka bersedia untuk membuktikan hal itu. Tapi memang tidak akan cepat mengetahuinya karena tabib harus mencari tumbuhan Lygli dan meraciknya terlebih dahulu."
Gara menjelaskan dengan serius. Dia juga tidak segan berbicara di depan Irabella karena ia tahu jika gadis itu mengetahui tentang hubungannya dengan Crystal.
"Tabib mengatakan jika kemungkinan seminggu untuk mengetahuinya atau bahkan lebih. Menurutku jangan berbicara pada kedua orang tua angkatmu sebelum kebenaran terbongkar," saran Gara.
Memang benar apa yang ia katakan. Dia tidak ingin hal buruk terjadi. Sebaiknya tetap merahasiakan hal itu seolah ia tidak mengetahui apapun.
Flash Back Off
Crystal menghela napas panjang. Ia sangat ingin memeluk kedua orang tua kandungnya secepatnya. Tapi bagaimana pun, itu membutuhkan waktu.
"Hei!" sapa seseorang, membuyarkan lamunannya. Dia mendongak menatap Nolan yang duduk di sampingnya.
"Kau habis berlatih?" tanyanya dengan ekspresi datar seperti biasa. Crystal mengangguk sebagai jawaban.
"Aku pikir Lilith muncul saat perang kemarin, ternyata tidak." Sepertinya Nolan tidak memiliki bahan untuk mengobrol.
"Jika kau ingin bicara dengannya aku bisa memanggilnya sekarang," kata Crystal setengah menggoda dan benar saja Nolan langsung menolak mentah-mentah.
"Tidak perlu. Aku hanya basa-basi," ucapnya cepat. Crystal tertawa kecil.
"Kau selalu saja memasang wajah datar bahkan ketika kau panik seperti ini," komentarnya. Nolan yang tidak tahu harus menanggapi apa lantas terdiam.
Suara kicauan burung menemani keheningan. Nolan berdehem mengatur tenggorokannya yang terasa kering.
"Pertandingan Exousía Crown akan segera dilaksanakan. Seminggu terasa sangat cepat," gumannya diakhiri dengan helaan napas. Crystal menoleh menatapnya.
"Apa kau berharap pertandingan itu diundur?" tanya Crystal asal.
Nolan malah mengangguk dan itu membuat tanda tanya di kepala Crystal.
"Meskipun diundur hal itu akan tetap terjadi di hari yang sama." Suara samar yang masih bisa di dengar oleh Crystal membuat gadis itu mengerutkan keningnya.
"Kau selalu saja mengatakan hal-hal yang sulit aku mengerti," komentarnya malas. Nolan yang sedari tadi menatap kosong ke arah depan lantas menoleh menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electusiaz [Castle Crown Academy]
FantasyCrystal tak pernah menyangka jika bersekolah di Castle Crown Academy (CCA) akan membuat semuanya menjadi semakin rumit. Apalagi ketika ia mendapati jika dirinya merupakan salah satu orang terpilih atau biasa mereka sebut Electusiaz. Segel kekuatanny...