HILOW HILOW, wahh udah chap 25 aja ya, ga nyangka wkwkwk, oh iya buat yang mau baca ... votenya dulu dong jangan lupa okeh, kalau mau komen boleh kokk,
Selamat bacaa ^^
.
Di sebuah lorong hotel terdapat kedua lelaki tengah berdiam, saling tatap menatap dengan tajam. Lorong hotel itu dipenuhi keheningan. Ketika orang melewati mereka, tidak ada yang berani ikut campur hanya bisa lewat terbirit-birit keluar dari aura negatif yang dipancarkan mereka berdua.
"alasan lo kesini cuma mau mempermalukan sekolah?"
Arka terpancing emosi segera menghantam wajah Figan dengan kepalan tangan yang sejak tadi menunggu. Untung saja Figan bisa menahan pukulan, dan tidak terhuyung kebelakang. "lo mancing emosi gue hah?!" potong Arka mencengkram kerah jaket. Figan tersenyum miring, meremehkan lawan.
"gue selama ini gak pernah mempermalukan sekolah, selain gadis bodoh bernama Avalyn Clarrisa!" bentaknya mengeluarkan urat-urat dileher. Figan yang tengah tersenyum miring, sekian detik senyuman itu memudar. Tangan Figan terkepal dibawah sana dan segera menghantam dagu Arka. Badan Arka terhuyung kebelakang tetapi masih bisa di tahan tidak sampai jatuh ke lantai.
Aura Figan semakin mencekam, "Ava bukan topik pembicaraan saat ini." jawabnya ketus.
"walaupun bukan dia, tapi bukannya ada sangkut pautnya? kan selama ini dia yang merusak reputasi sekolah SMA lo. Dia yang mempermalukan sekolah lo. Gue? mempermalukan sekolah? omong kosong! gue dapat juara 2 tingkat nasional aja udah dibangga-banggain sama seluruh murid dan guru-guru." Figan mengayunkan kakinya ke udara menendang kepala Arka.
Dugh,
Arka terjatuh, meringis kesakitan dibawah sana. Figan mendekati Arka lantas Figan menaruh kakinya di atas kepala Arka tanpa ampun. "akh!"
"gue udah bilang, Ava bukan topik pembicaraan!" Kaki Figan menekan kepala Arka, sampai Arka tidak bisa menggerakkan kepalanya. Figan pun melepas kakinya setelah ia puas menginjak. Kembali berdiri di depan kepala Arka, lalu berjongkok. "Ar, gue kasih tau. Dia memang sudah mempermalukan sekolah gue. Tapi lo? bisa gak ngalahin dia?" Arka tersindir, karena di olimpiade ini Arka tidak dapat mengalahkan Ava.
Setelah berkata seperti itu, Figan bangkit segera melangkah pergi dari lorong hotel. Akan masalah besar jika para peserta olimpiade melihat. Sebab peserta olimpiade yang tidak dapat sepuluh besar, tetap diperbolehkan untuk bersenang-senang dihotel ini menghabiskan waktu, sampai acara ini benar-benar selesai.
.
Pukul 15.00 acara olimpiade telah selesai, Ava mendapatkan medali emas, piala, dan piagam penghargaan sebagai juara 1 tingkat nasional, juara 2 tetap diraih oleh Arka. Dia tetap datang mengikuti tes lanjutan, kalau dilihat sekilas wajah Arka sedikit berantakan saat itu.
Ketika olimpiade selesai, semua peserta olimpiade di perbolehkan pulang. Untuk yang tidak dapat sepuluh besar tetap mendapatkan sertifikat. Para peserta mulai merapikan barang-barang dihotel dan bersiap-siap ke mobil yang terjejer rapi di parkiran. Beberapa peserta olimpiade, ada juga yang di jemput oleh orang tuanya.
Ava kini tengah mengambil barang-barang dikamar yang sudah ia rapikan setelah acara selesai. Ava pun melangkah keluar kamar, sambil menggendong tas berisikan baju. Tangan satunya lagi menenteng totebag berisikan buku-buku. "udah?" tanya seseorang bernada nge-bass. Dia tengah bersender di dinding. Dalam hati Ava sebenarnya terkejut, jadi hanya badannya saja yang ikut terguncang. "Figan, kenapa kamu kesini?" tanya Ava terheran-heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAVA [TAMAT]
Teen Fiction[⚠BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠] Dia ada untukku, Dia selalu datang untukku, Dia... Banyak sekali kalau di ungkapkan dengan kata-kata. Gadis yang bernama Ava ini bersyukur atas kedatangan nya, walaupun banyak sekali rintangan yang datang beruntu...