Hepi riding para readers 💙
.
Bruk!
Lelaki berpakaian seragam SMA Harvard sedang bertekuk lutut dihadapan seorang lelaki yang berpakaian almet berwarna biru dongker pertanda bahwa dia dari SMA Blue Sky. Mereka adalah Figan dan Arka. Ava berada di balik tembok markas mereka dibagian luar. Dia berpikir keras, agar Figan tidak melakukan hal bodoh itu. Dalam sekian detik dikepala Ava seakan-akan muncul lampu. Tandanya dia tahu apa yang harus dia lakukan.
"Cepet tekuk lutut lo! Lo mau nyawa temen lo ini terancam?!" Arka melotot.
Dalam hati Figan benar-benar ingin bunuh diri sekarang juga. Buat apa gue harus melakukan hal konyol ini? Tapi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sekarang Figan memang sudah terdesak tidak bisa bergerak, karena di belakang Figan sudah ada anggota-anggota geng Gerardo.
Brak!
"PERGI KALIAN SEMUA!"
Semua terkejut mendengar teriakkan melengking barusan.
"siapa lo? emang gue ada urusan ya sama lo? wait. lo si anak pengedar narkoba itu? Yang kabur dari masalah? HAHAHA, dan sekarang lo kesini buat nolongin mereka? gila ya lo? punya nyali juga," katanya meremehkan. Figan menggerakkan tangan, namun Arka menyadari. "sekalinya lo gerak. gue akan habisin temen lo."
sial! umpat Figan dalam hati. Dari tadi Arka menodongkan pistol ke arah Eden yang terikat ditiang.
"eh cewek gak ada muka! Lo mau darah lo berceceran di lantai ini?"
Mata Ava tertuju pada manik Figan yang kini seperti sedang memberi perintah agar Ava keluar dari sini. Dengan tekad yang kuat Ava tidak melakukan hal yang di perintahkan Figan. Tidak peduli kalau dia nanti marah atau Ava yang akan mati disini. Yang paling terpenting adalah sekarang Ava harus membuat mereka semua pergi dari sini. Ditangan Ava terdapat tongkat besi dia mengambilnya di suatu tempat. Ava mengayunkan tongkatnya mengarah ke pistol Arka.
Tak!
Terlempar sudah pistol tersebut. Arka baru saja ingin mengeluarkan kata-kata kasar. Namun sayang rahangnya terpukul oleh tangan Figan. "akhh!"
"hajar cewek sialan itu!!" kata Arka teriak. Figan memukul rahangnya, menendang perut Arka berkali-kali sampai mengeluarkan darah. Sekarang Ava yang terdesak. "Figan, Ava!!" teriak Eden walau tidak terlalu keras. Mata Figan langsung melirik tajam sama mereka yang ingin mendekati Ava. Figan langsung membaku hantam mereka semua yang ingin menyerang si Gadis berambut coklat ini.
Bugh.
Bugh.
"Ketua lo udah tergeletak. Masih mau mencoba ngelawan gue?" tanya Figan sambil menunjuk Arka. "Get. Out. Now! atau gue akan pukul ketua lo pake tongkat ini mau?!" Figan mengancam kepada mereka yang sudah tergeletak dilantai berkat pukulan-pukulan Figan barusan.
"kurang aj--"
"akh-" rintih salah satu dari mereka. Bagaimana tidak? pada saat dia berkata ucapan tersebut terpotong karna Figan memasukkan tongkat besi di dalam mulutnya. Sementara Ava, pengelihatannya ditutup oleh tangan kekar Figan. Figan sendiri tidak mau memperlihatkan apa yang sekarang ini dia lakukan. "Pergi!" usir Figan menatap tajam pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAVA [TAMAT]
Teen Fiction[⚠BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠] Dia ada untukku, Dia selalu datang untukku, Dia... Banyak sekali kalau di ungkapkan dengan kata-kata. Gadis yang bernama Ava ini bersyukur atas kedatangan nya, walaupun banyak sekali rintangan yang datang beruntu...