~Numb 20

6 1 0
                                    

Haii
Kembali lagi dengan Finava ^^
Semoga makin betah sama cerita ini yaa !

Selamat membaca..

.

"Hei! keluar lo!" tegasnya, mengetuk-ngetuk pintu.

Ava yang dibalik pintu mematung, tidak menyangka kalau akan bertemu lelaki itu di sini. "Gue mau ngomong sama lo!" ucapnya.

Kepala Ava menggeleng. Tidak berani menjawab, sangat takut. Tetapi lelaki itu tetap mengetuk pintu. Sampai seorang petugas hotel membujuknya agar tidak membuat kericuhan di hotel ini. Dia pergi. Dibalik pintu Ava berjongkok. Menangis tanpa sebab. "apa yang harus aku lakukan?" 

Sebelum olimpiade dilaksanakan Ava berusaha fokus belajar. Tepat pukul 09.55 di setiap ruangan hotel ada speaker kecil agar peserta olimpiade bisa mempersiapkan diri untuk melaksanakan penyisihan. Speaker itu berbunyi, "halo selamat pagi para peserta olimpiade, mohon persiapkan diri kalian, karna 5 menit lagi akan dilaksanakan olimpiade. Mohon untuk mengenakan name tag  yang sudah diberikan dan memakai almet yang sudah disiapkan oleh panitia. Jika name tag  kalian hilang maka akan didiskualifikasi tidak dapat mengikuti olimpiade, terima kasih."

Mendengar itu, Ava langsung bersiap mengenakan seragam sekolah ditambah dengan almet. Tidak lupa dengan name tag. Ava juga membawa kotak pensil, hp ia tinggalkan dalam kamar hotel. Ava pun keluar dari kamar, segera berjalan mengikuti peserta-peserta dari sekolah lain ke ruangan olimpiade.

Sejauh ini Ava tidak lagi bertemu lelaki itu. Ava pun duduk ditempat dan nomor yang sudah disediakan pada name tag. Kursi yang langsung tersedia meja kecil, tertata rapi setiap barisan memberikan jalan untuk pengawas yang akan mengintai setiap peserta. 

Ada beberapa peserta tidak di izinkan masuk karena kehilangan name tag. Bahkan sama panitia langsung dipulangkan. Peserta itu menangis, sambil memohon kepada panitia. 

"SELAMAT PAGI PARA PESERTA OLIMPIADE SAINS TINGKAT NASIONAL!" seru mc di panggung yang lumayan besar, dekat pintu masuk dan pintu keluar. Berada di tengah-tengah. Peserta olimpiade menjawab penuh semangat. Bisa diketahui bahwa di dalam ruangan ini ada 500 peserta yang mengikuti olimpiade ini. 

"Oke terima kasih sudah menjawab ya besti!" sahutnya di mic. Peserta terkekeh kecil, "baik, hari ini adalah pelaksanaan olimpiade tingkat nasional. Apa kalian dagdigdug?" tanya mc, kepada seluruh peserta. Ada beberapa yang menjawab iya ada juga yang tidak. Kalau Ava tentu saja sedikit dagdigdug.

"Oke para peserta yang kakak cintai ini..., sekarang panitia akan memberikan soal olimpiade. Jangan dibuka ya kawan! Sabar sabar, soalnya tidak susah kok kalau menurut kakak sih," Seluruh peserta bersorak tidak percaya. 

Mc itu menerangkan secara detail dan jelas untuk mengerjakan soal olimpiade, memberi tahu seperti apa menilai jawaban mereka, bahkan mc itu bilang kalau di soal olimpiade yang sudah tersedia di meja peserta terdapat keterangan soal yang rumit, sedang dan mudah. Terdapat 20 soal masing-masing mapel. Ada 3 mapel yang di olimpiadekan yaitu matematika, fisika, dan kimia. Jadi semuanya 60 soal dalam waktu dua jam.

"baik sampai sini paham?" 

"paham!" seluruh peserta menjawab serentak. "karna udah siap semua, mari kita berdoa terlebih dahulu agar lancar olimpiadenya." 

Selesai berdoa mc memberi aba-aba, barulah para peserta mengerjakan. Bahkan pengawas sudah mulai berjalan mengamati para peserta. Waktu pun ikut berjalan.

.

Tiba dirumah sakit kedua orang tua Figan datang menjenguk putra sulungnya, setelah sejam yang lalu pada saat Lita diusir. "sayang, kenapa tidak bilang mama sama ayah, kalau kamu sakit hm?" tanya lembut sang mama, menghelus rambut Figan. "Gapapa ma, Rens baik-baik aja." balas Figan bernada serak.

FINAVA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang