~Numb. 13

38 14 3
                                    

Hepi Riding-riding club 💙💙

.

Nike menghela napas, menggeleng kepala tak percaya. Ia pun berdiri. "ada apa?" tanya Ava.

"ah.. ha.. ha.., gak kok gak ada apa-apa, cuma sebentar kayaknya gue kebelet pipis dah. Em, bentar ya Va nanti gue kesini lagi.

Dahi Ava berkerut, "sebentar doang Va!" ucapnya sambil berlari. 

.

Beruntung Nike tidak kehilangan jejak orang itu, perlahan langkahnya semakin cepat. Dan dapat!. Nike memegang lengan itu membuat si gadis terhenti. "hai." Pada saat Nike menyapa dengan cengiran, gadis itu langsung berseru marah. "apa si?! ngapain megang tangan gue!"

"jawab sapaan gue dulu kek, disapa baik-baik juga." 

"ck, lepasin ish! atau gue panggil petugas disini kalau ada pelecehan."

Alis Nike langsung bertaut, menggeleng kepala dan tertawa kecil. Si gadis mulai mengeluarkan keringat di dahinya, takut. Nike semakin mencengkram tangan si gadis sampai sang empunya meringis, ia pun juga memohon agar Nike melepas cengkraman itu. Lenggang diantara mereka berdua, tidak lama kemudian Nike menatap si gadis. "tatap mata gue dasar pengecut." 

Kata-kata itu jelas membuat si gadis tak terima, lantas ia menatap balik mata Nike, penuh kekesalan. "gue males basa-basi sama cewek brengsek kayak lo. Mana hp lo?" Nike menjulurkan tangan. Si gadis menggeleng cepat, "apa? emang ada yang salah sama hp gue? heh! hp gue, privasi gue!" jawab si gadis. 

"hhh banyak omong..., serahin hp lo." si gadis membungkam, "oke," balas Nike lalu melanjutkan, "memoto orang tanpa izin, apalagi menyebarnya di sosial media... Apakah itu bukan tindakan kriminal?" Nike menatap tajam manik si gadis sampai si gadis itu sendiri menunduk tidak kembali memasang wajah menantang lagi. 

Nike mengangkat dagu si gadis, "gak usah takut sama gue, lo masih ditangan gue. Belom sampe ke tangan polisi."

"jangan nuduh! gue... gue... g-gak ada foto dia!"

Wajah Nike memelas, sudah capek berbicara dengannya. "Yaudah kalo gitu tunjukin ke gue!" pada akhirnya ia ikut emosi. "gak mau juga?" 

Si gadis terdiam.

Tanpa berlama-lama Nike merampas tas kecil si gadis, lantas mengambil hpnya. Si gadis tak menyangka kalau dia langsung merampas begitu saja, dan hpnya dilempar. Hp tersebut hancur di seberang sana. "APA YANG BARUSAN LO LAKUIN!? HAH?! UDAH GILA LO?!!" 

Nike melepas tangan si gadis, "yang barusan gue lakuin? gampang, gue lempar hp lo. Udahkan?"

Napas si gadis berderu kencang. Bahkan matanya ikut melotot, tidak percaya.

"duh berisik, tinggal beli hp lagi. Punya uang kan lo?" setelah berkata demikian Nike berjalan pergi kembali ke tempat Ava dan adiknya berada. Si gadis itu masih mengoceh-ngoceh di belakang penuh amarah, sayangnya Nike tidak peduli. Toh dia nggak jujur dan tidak mengakui kesalahannya jadi buat apa peduli dengan ocehan dia. 

Sebenarnya Nike kenal sama si gadis ini, ya dia adalah teman sengkongkolan Lita. Dan asal tahu saja, kalau sengkongkolan Lita atau geng-geng Lita. Orang-orang kaya. Jadi nggak masalah tuh Hp hancur paling besok juga langsung beli Hp. Biasalah orang kaya mah bebas.

FINAVA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang