jakarta, 2011
Seorang gadis kecil terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang takut. Dadanya berdebar kencang dengan keringat dingin yang membasahi keningnya.
Perlahan ia menangis saat mengingat mimpi buruknya itu, mimpi itu seolah nyata dan sangat mengerikan.
Bukan mimpi tentang bertemu hantu atau orang jahat, dia sendiri pun tak tahu apa mimpinya itu. Seperti suasana di film fantasy yang sering ia tonton bersama ayahnya, dengan seorang gadis cantik dengan akhir hidup tak bahagia.
Entah apa yang membuatnya ketakutan sampai menangis seperti ini, dia seolah dapat merasakan sakit yang juga di rasakan oleh gadis cantik dalam mimpinya itu, dadanya terasa sangat sesak sekali.
Suara tangisannya ternyata terdengar hingga keluar kamar, sang ayah yang mendengar putrinya menangis pun langsung menghampirinya.
“Anak ayah kenapa nangis?” tanya sang ayah pada putrinya yang masih berusia tujuh tahun itu.
“Ayahhh... Aira takut.” rengek gadis kecil itu masih terus menangis.
Sang ayah langsung mendekat pada putrinya kemudian memeluknya dengan erat, tak perlu di tanyakan pun ia sudah mengetahui apa yang membuat putrinya menangis.
Dan sebenarnya itu juga yang membuat dirinya semakin takut bahwa sewaktu-waktu bisa saja putrinya kembali pada dirinya yang sebenarnya.
Sungguh dirinya tak ingin putrinya merasakan kerasnya kehidupan ini, putrinya masih sangat kecil untuk mengerti pada semua takdir hidupnya yang digariskan oleh semesta dengan tidak baik.
Takdir yang dituliskan untuk Aira terlalu buruk. Seolah mimpi buruk yang akan menjadi kenyataan.
“Aira mimpi apa?” tanya Johan.
“Aira ga tau mimpi apa, tapi mimpinya panjanggg banget. Di dalem mimpinya juga ada peperangan, terus orang yang saling membunuh. Ada juga dua orang perempuan dan laki-laki yang ga pake baju, tapi Aira ga tau mereka ngapain dan ga malu karena ga pake baju gitu.” jelas Aira panjang menceritakan sebagian isi dalam mimpinya itu.
Johan di buat terkejut bukan main saat mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan putrinya. Rasanya seperti ia gagal menjaga putrinya. Bagaimana bisa anak sekecil ini di perlihatkan pada perbuatan tak senonoh itu?
“Perasaan Aira?” tanya Johan.
“Aira ngerasa sesek banget, Aira kaya bisa ngerasain apa yang di rasain kakak cantik itu. Rasanya sakit banget ayah.” ujar Aira dengan polos.
“Aira, aira anak manis, anak baik. Aira mau kan nurut apa kata ayah?” tanya Johan pada Aira yang masih menangis itu.
“Iya ayah..”
“Aira boleh suka sama sesuatu hal yang berbau fantasy atau kerajaan kuno. Tapi Aira harus janji juga sama ayah, Aira ga boleh dan ga akan pernah bikin cerita tentang itu semua ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Souls With Villains
Fantasy❝𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚-𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚.❞ [Follow sebelum membaca] 1 in #pangeran [30-3-22] 1 in #sejarah [26-4-22] 1 in #fiksiilmiah [09-3-23] Aira Reylia seorang gadis SMA yang ak...