𝟑𝟓. Démonìc

30.4K 3.2K 110
                                    

Bycella berdiam diri setelah mengantar kepergian Arseano yang akan turun ke medan perang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bycella berdiam diri setelah mengantar kepergian Arseano yang akan turun ke medan perang.

Gadis itu merenung di danau belakang istana. Hatinya tak bisa tenang sejak keberangkatan Arseano pagi tadi.

Langit sudah berwarna jingga, yang menandakan matahari akan segera berganti peran dengan bulan untuk menerangi bumi.

“Nona.”

Gadis itu mengalihkan pandangannya pada air danau yang terlihat jernih itu, menatap seseorang yang memanggilnya.

“Hari akan berganti, sebaiknya anda masuk ke dalam. Angin malam tidak baik untuk kesehatan anda.” ujar Carla pada majikannya.

“Sebentar lagi, Carla.” lirihnya.

“Kau masuk saja duluan.” titahnya tak terbantahkan.

Setelah memastikan bahwa Carla benar-benar telah pergi gadis itu menghela nafas pelan.

“Kenapa novel ku jadi seperti ini? padahal aku tak pernah membuat bagian tentang peperangan kekaisaran Rowena dan Louwis.”

Perempuan itu kemudian merenung, menatap ke arah air danau dalam diamnya.

Pikirannya berperang sejak tadi, ada satu pemikiran bodoh yang terus berputar di kepalanya sejak pagi tadi.

Menceburkan diri ke danau.

Ia berpikir apa mungkin jika dirinya menceburkan diri lagi ke dalam danau ini, dia akan kembali ke dunia asalnya.

Bisa saja kan?

Namun hatinya menolak pemikiran gila itu, hatinya berkata bahwa ia harus menghadapi ini semua. Dan juga tidak ada jaminan jika dia menceburkan diri ke danau, ia akan kembali ke dunia asalnya.

Lamunannya buyar ketika mendengar suara gemuruh dari langit yang semakin menjingga itu, langit tampak mendung dengan awan awan hitam yang menghiasinya.

Sepertinya malam ini akan turun hujan besar.

Bagaimana keadaan Arseano di medan perang sana?

***

“Kekaisaran Rowena di serang oleh kekaisaran Louwis.”

Aiden yang tadinya sedang memandangi gelang berwarna hitam biru pemberian gadis tercintanya, langsung mengalihkan pandangannya.

Raut terkejut tak bisa di sembunyikan olehnya, bagaimana bisa Louwis dan Rowena berperang? bukan kah kedua kekaisaran itu sangat dekat dan damai?

“Apa? tapi bagaimana bisa?” tanya Aiden pada orang kepercayaannya itu.

“Saya tidak tahu detailnya, saya hanya mendapatkan kabar dari pasukan yang anda kerahkan di kekaisaran Rowena untuk mencari Lady Selena.”

“Apa gadis itu masih belum di temukan?” tanya Aiden penuh harap.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang