𝟑𝟖. Sebuah Pilihan

29.1K 2.7K 158
                                    

Elios menghentikan langkahnya di tepi danau yang berada di belakang istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elios menghentikan langkahnya di tepi danau yang berada di belakang istana.

Pria itu kemudian duduk di bawah pohon besar yang berada di dekat danau. Suara teriakan dan lolongan meminta pertolongan masih terdengar jelas di telinganya. Istana masih di serang habis-habisan oleh pasukan Louwis.

Pria itu menyandarkan tubuhnya pada batang pohon di belakangnya, derasnya hujan tak membuatnya terusik.

Sejenak menghela nafas panjang, akhirnya yang selama ini ia tunggu-tunggu tiba juga.

Malam yang selalu ia nanti-nantikan.

Kudetanya berjalan sesuai rencana!

Tak sia-sia perjuangannya sampai harus bersekutu dengan para iblis yang notabene nya adalah musuh dari kekaisarannya sendiri.

Setelah takhta sudah jatuh ketangannya, ia akan segera menikahi putri dari Duke Halven itu. Untuk saat ini itulah tujuannya selain menyingkirkan kakak tirinya.

Kepalanya mendongak ke atas langit, menatap bulan yang bersinar terang di atas sana meskipun hujan tak kunjung reda.

Malam ini, bulan purnama.

"Aku selalu menanti saat hari ini tiba." ujarnya pada gelapnya malam.

"Setelah semuanya selesai, aku pastikan akan membuat mu menjadi perempuan yang paling beruntung, Bycella." lanjut Elios sambil terus menatap bulan dalam diam.

"Dari awal cara anda sudah salah yang mulia."

Elios langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari sumber suara tersebut.

Terlihat seorang gadis yang berjalan dengan susah payah, penampilannya sangat berantakan sekali. Dia Carla!

Gadis itu berhasil lari dari pasukan Louwis dan sedang bersembunyi di dekat danau tersebut.

"Apa maksudmu!" Elios menatap pelayan di hadapannya ini dengan tajam.

"Anda salah jika ingin merebut nona dengan cara seperti ini, pangeran." lirih Carla.

"Kau tidak tahu apapun, jangan mengaturku!"

"Mungkin saya memang tidak mengetahui dengan jelas semuanya. Tapi satu hal yang harus yang mulia tau, semuanya akan hancur berantakan jika anda bersekutu dengan para iblis."

"Tidak ada satupun dari mereka yang bisa di percaya, apalagi penguasanya."

"Mungkin memang saat ini semuanya terlihat berjalan sesuai rencana anda, tapi saya bisa menjamin bahwa itu hanya bertahan sebentar saja."

Carla menatap sendu wajah Elios.

"Hentikan semua ini sebelum terlambat. Anda masih bisa menghentikan semuanya."

Setelah mengatakan itu Carla pergi dari hadapan Elios.

***

Gadis bersurai perak itu menggeliat pelan.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang