𝟑𝟗. Blood of Angels and Demons

28.6K 2.6K 225
                                    

Apa kalian pikir setelah mengetahui perempuan pujaan hatinya di bawa oleh raja iblis, dia akan diam saja? Tentu tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa kalian pikir setelah mengetahui perempuan pujaan hatinya di bawa oleh raja iblis, dia akan diam saja? Tentu tidak.

Aiden saat ini sedang memikirkan cara agar bisa membawa kembali Bycella, tak perduli pada kenyataan bahwa gadis itu adalah ibunya.

Bukan! Aiden menolak keras pernyataan itu. Karena Bycella bukanlah ibunya, hanya jiwanya, bukan raganya.

“Ada satu cara yang ku rasa akan berhasil tanpa diketahui oleh ayahmu.” ujar Asleyd pada Aiden.

“Sudah ku bilang iblis itu bukan ayahku!”

“Baiklah-baiklah, dia bukan ayahmu pada saat ini, tapi pada kehidupanmu yang dulu.” ucap Asleyd mengalah.

“Apa caranya?”

Asleyd menatap Aiden dengan ragu, ia tak yakin pria ini akan mau setelah mendengarnya. “Itu...”

“Cepat katakan! jangan membuang waktu terlalu lama.” ucap Aiden tak sabaran, saat ini dia benar-benar berantakan.

“Hanya ada satu cara, tapi aku tak yakin kau akan mau melakukannya Aiden.” jawaban Asleyd tak memuaskan bagi Aiden.

“Apapun akan aku lakukan demi Bycella, bahkan jika harus mengorbankan nyawaku sendiri.” Aiden berujar dengan mantap.

“Kau harus kembali pada wujudmu yang sebenarnya, sebagai iblis.”

Setelah mengatakan itu, baik Aiden maupun Asleyd sama-sama terdiam.

***

Arseano terbangun dari kematian.

Mungkin kalimat itu memang sangat mustahil dan sedikit menggelikan, tapi itulah kenyataannya. Dia berhasil lolos dari yang namanya kematian.

Memang pada dasarnya jiwanya belum benar-benar bisa pergi begitu saja, masih banyak tanggung jawabnya di dunia ini. Dan perjalanan hidupnya masih begitu panjang.

Pria itu menatap ke sekeliling, dirinya masih berada di hutan dengan di kelilingi oleh para prajuritnya.

Mereka semua tersenyum senang saat melihatnya membuka mata.

“Yang mulia sadar! ambilkan air!” teriak prajurit heboh.

Arseano menyandarkan tubuhnya di pohon, kemudian menerima sebotol air yang di sodorkan oleh Morren, pengawal pribadinya itu.

Pria itu menengguknya hingga tak tersisa, tenggorokannya sangat sakit. Aliran darah nya pun seperti kembali mengalir lagi setelah berhenti beberapa jam.

“Bagaimana keadaan anda?” tanya Morren setelah melihat Arseano mulai membaik.

“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” Arseano balik bertanya pada Morren.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang