Tatapan Sagara tidak bisa lepas begitu saja ketika mendapatkan mangsanya dalam perangkap. Dengan sigap Sagara mengunci mobilnya sehingga orang itu terkurung berdua di mobil bersama Sagara. Pria itu terkekeh geli melihat kelakuan Sagara seperti anak kecil yang baru saja menemukan mainannya kembali, seolah tidak ingin kehilangannya lagi.
Raka melipat kedua tangannya di depan dada, dia mengulang kalimatnya lagi. "Aku bisa membantumu." Ucapan pria itu sedikit lebih baik daripada sebelumnya, biasanya dia menggunakan kata lo-gue saat hendak berbicara dengan Sagara namun kali ini malah menggunakan bahasa formal.
Kebetulan sekali pria itu menemui Sagara di sini, Sagara berjanji untuk tidak membuatnya lolos begitu saja. Dia harus mendekam di penjara untuk menebus perbuatan dosanya mencelakai banyak orang.
"Kamu harus tinggal di sel sekarang, seorang iblis sepertimu tidak layak berada di sini!"
Raka lagi-lagi menampilkan senyum kecutnya seolah dia berkuasa dan tidak akan menerima balasan atas perbuatannya. "Kamu pikir Aksa akan membiarkanku mendekam di penjara? Kamu tidak tahu kan apa alasanku bisa keluar secepat ini?"
Sagara semakin naik pitam kala Raka memanggil Aksa tanpa panggilan seperti 'tuan' atau sejenisnya padahal pria itu adalah bawahan Aksa. Sagara sendiri tidak tahu mengapa Aksa bisa mempekerjakan pria yang labil seusianya, bukannya menyelesaikan masalah yang biasa di buat Aksa, pria itu malah menambah masalah saja di keluarga Sagara yang sudah sejak lama hancur lebur.
"Kamu pikir siapa memanggil Ayahku dengan panggilan seperti itu? Kamu tidak mau dipecat kan?" Sagara mengikuti cara Raka berbicara yang sangat formal padanya. Setidaknya pembicaraan seperti ini lebih baik.
"Aku serius mau membantumu untuk mencari tahu insiden setahun lalu tentang kecelakaan kapal itu dan aku juga tahu, kalo kamu penanggung jawab kapal saat ada di bengkel untuk pengecekan mesin sebelum keberangkatan. Data namamu bukan tidak tercatat Sagara, melainkan dihilangkan oleh seseorang dan sekarang ada di tanganku."
Mata Sagara mebulat tajam, dia sangat yakin Raka bukan hanya seorang bawahan atau pekerja Aksa melainkan ada yang disembunyikan Aksa tentang identitas Raka darinya sehingga pria itu berani melakukan apa saja yang bahkan sudah melebihi batasnya.
"Kamu pikir aku percaya?"
"Kamu pikir aku berbohong?"
Raka membalikkan kalimat Sagara lagi. Bagaimanapun Sagara harus lebih berhati-hati dengan Raka. Pria ini sepertinya ingin menjebak Sagara. Melalui akal cerdiknya, Sagara berpikir untuk memanfaatkan Raka agar menyelesaikan kasus ini dan setelah itu membuat Raka mendekam di penjara sesuai dengan perbuatan yang telah dia lakukan.
Sagara kehilangan kata-kata untuk melawan Raka, satu-satunya cara untuk mencari bukti tentang peristiwa itu adalah meminta bantuan Raka. Sagara akan berhati-hati dengan Raka selagi dia memanfaatkannya, pria itu masih dibawahnya dan masih begitu labil jadi Sagara akan lebih mudah mengontrolnya.
"Aku bisa membawa buktinya besok, bahkan didata itu ada tanda tangan kamu dan stempel pelabuhan. Kamu mungkin lupa pernah menandatanganinya tapi kamu bisa buktikan sendiri kalo itu tanda tangan kamu tanpa pemalsuan."
Setiap perkataan yang Raka lontarkan membuat Sagara tercengang dan berusaha mengingat-ingat kembali apakah dia pernah menandatangani data itu? Tapi jika itu benar Sagara tidak menemukan adanya data itu bahkan ketika dua orang tadi mencarinya. Bisa jadi yang dikatakan Raka ada benarnya juga. Sekali percaya pada pria itu mungkin tidak ada salahnya juga.
"Besok aku tidak mungkin masih berada di sini karena Aksa akan datang hari ini untuk membawaku pulang," balas Sagara apa adanya dan menginginkan Raka menemukan jalan keluarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Sagara | END
RomanceDON'T COPY MY STORY ❗ [COMPLETED] [NAKHODA X DOKTER] REVENGE AND LOVE Zara harus mengalami trauma terhadap laut akibat insiden yang dia alami hingga membuatnya kehilangan seorang ayah. Disisi lain, pria bernama Sagara yang menyelamatkan nyawa Zara b...