'PLAK'
Satu tamparan hangat mendarat di pipi kanan Sagara hingga membekas bentuk telapak tangan di wajahnya. Tidak ada perlawanan dari Sagara, pria itu justru tersenyum sinis menatap orang yang telah menamparnya dengan sangat keras bahkan tanpa rasa kasihan.
Siapa lagi yang berani menampar Sagara kecuali ayahnya sendiri, Aksa.
Aksa sudah sangat muak dengan kelakuan Sagara yang selalu semena-mena di tempat kerja meskipun tempatnya bekerja adalah milik orang tuanya sendiri.
"Ayah sudah menelponmu berkali-kali dan memintamu datang segera ke pelabuhan tapi kamu datang terlambat! Kamu pikir bisa seenaknya datang dan pergi bekerja?!"
Melihat amukan dari Aksa, Sagara hanya terdiam bukan karena dia takut tapi dia sudah lelah terus mendengar celotehan ayahnya dengan hal yang sama. Sagara sudah sangat kesal jika hidupnya selalu diatur oleh Aksa. Tapi mau bagaimana lagi, Sagara punya janji dengan almarhum bunda nya. Dan janji itu yang membuat dirinya bertahan sampai sekarang.
"Darimana aja kamu?!"
Sagara masih menunduk merasa kesakitan kemudian menjawab dengan pelan. "Ana."
"Apa cuma dia yang ada dipikiran kamu? Dia bahkan cuma bisa nyusahin kamu!"
Aksa selalu memperkeruh suasana terutama perasaan Sagara. Sejak tadi Sagara memilih diam agar berhenti berdebat, tapi pria itu selalu menyambungkan kesalahan Sagara dengan Ana yang tidak tahu apapun.
"Ayah bilang Ana nyusahin? Aku nggak tau gimana reaksi Ana saat dia denger kalo Ayahnya bilang dia cuma nyusahin. Ayah seharusnya cinta pertama bagi anak perempuan. Sayangnya, yang Ana dapatkan adalah luka dari cinta pertamanya."
Merasa tersindir dengan perkataan Sagara, Aksa kemudian diam dan meninggalkan Sagara dengan tangan yang mengepal penuh emosi.
"Kebiasaan. Kalo kalah debat sukanya pergi! Sial, sakit sekali!" Sagara merintih kesakitan akibat dari perbuatan Aksa yang menamparnya tiba-tiba padahal kesalahannya tidak terlalu besar.
Sagara kembali bekerja setelah cukup lama dirinya meminta cuti untuk merawat Ana. Kali ini Sagara akan pergi cukup lama untuk menyebrang ke sebuah pulau. Sebelum dirinya pergi, Sagara berpamitan kepada Ana agar gadis itu tidak selalu menanyakan keberadaan Sagara saat dirinya pergi begitu jauh.
Menjelajah lautan adalah pekerjaan Sagara yang awalnya dia benci. Dia menjadi seorang nakhoda karena kemauan Aksa. Namun, setelah cukup lama berada di atas kapal. Sagara menyadari bahwa lautan lepas sangat cocok dengan dirinya yang terkadang kesepian tidak memiliki seseorang untuk diajak berbagi cerita.
Lautan adalah tempat menenangkan sekaligus penuh misteri.
Meski sangat membenci Ayahnya, Sagara berterima kasih karena telah membiayai hidupnya sampai menjadi seorang nakhoda yang disegani siapapun. Dibalik kelebihan Sagara yang disegani dan disukai siapapun, dia memiliki kekurangan yaitu tidak disiplin pada pekerjaannya. Ketidakdisiplinannya membuat Aksa terus berprotes.
Membawa kapal dari satu tempat ke tempat asing bagi Sagara begitu menyenangkan daripada dia harus tinggal di rumah yang selalu merasa kesepian. Di tempat asing Sagara banyak bertemu dengan orang baru yang membuatnya terkadang nyaman dan merasa banyak orang yang menyayanginya.
Kapal yang Sagara bawa telah sampai di tujuan, pria itu sedang mencoba beradaptasi dengan sekitar.
Sosok Ibunda memiliki peran yang sangat penting bagi Sagara. Wanita itu memberikan Sagara banyak kasih sayang serta cinta yang kini tak bisa dia dapatkan lagi. Saat membahas seorang ibu, Sagara begitu lemah. Dia tidak bisa menahan perasaan rindu pada Ibundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Sagara | END
RomanceDON'T COPY MY STORY ❗ [COMPLETED] [NAKHODA X DOKTER] REVENGE AND LOVE Zara harus mengalami trauma terhadap laut akibat insiden yang dia alami hingga membuatnya kehilangan seorang ayah. Disisi lain, pria bernama Sagara yang menyelamatkan nyawa Zara b...