32# Janji Untuk Melindungi

84 16 0
                                    

Dalam ruangan bernuansa putih itu, keduanya saling memandang mata masing-masing. Mencari sesuatu lebih dalam tentang orang yang dipandang. Sagara duduk di ranjang dengan tangan yang masih terbalut infus, sedangkan wanita itu duduk di samping ranjang. Keduanya saling melempar pandangan seperti ada kenangan yang sempat terlintas.

Sagara sudah memaafkannya dan Sagara sudah berdamai dengan hatinya, dia hanya sebatas luka lama yang sudah sembuh. Dari raut wajah Aryl terlihat jelas bahwa wanita itu masih memiliki perasaan untuk Sagara, sayangnya wanita itu malah menikah dengan Aksa.

"Kamu masih benci aku kan? Kalau bukan karena aku mau jujur kedatangan aku ke sini kamu nggak bakal pernah mau ngobrol berdua sama aku, kamu masih egois kayak dulu," kata Aryl dengan wajah memelas.

Wanita itu berbicara empat mata dengan Sagara untuk memenuhi janjinya berkata jujur dari awal kedatangannya hingga terjebak di keluarga Sagara.

"Kamu sangat mengenalku, aku lebih mencintaimu daripada diriku sendiri. Aku jadi inget dulu, kita pernah telat masuk sekolah karena nemenin kamu pulang buat ambil tugas yang ketinggalan padahal aku bisa ninggalin kamu tapi aku malah milih dihukum sama kamu. Marah? Enggak, aku bahagia. Aku bahagia karena kejadian itu nggak bakal keulang, disaat itu kamu minta maaf berkali-kali sama aku tapi aku balas dengan santai, kamu traktir aku makan, kamu bantu aku ngerjain tugas, kamu baik banget sama aku. Beda sama sekarang, buat natap mata aku aja kamu sungkan. Aku tahu kok hati kamu itu udah di isi sama Zara. Aku juga tahu kamu nggak mau sampai kehilangan dia. Tapi ini cara yang terbaik, kamu harus biarin Zara pergi."

Kalimat nostalgia yang Aryl katakan membuat Sagara teringat kembali masa SMA-nya, memang betul apa yang diceritakan Aryl, Sagara pernah sebaik itu dengannya namun semua berubah ketika statusnya menyandang sebagai ibu tiri.

"Itu urusanku. Yang aku mau jelasin kenapa kamu bisa terjebak di sini. Aku bakal cari cara supaya kamu bebas," kata Sagara menepis kalimat terakhir Aryl.

Aryl menunjukkan senyum kecilnya lalu mengatakan, "Kamu punya saudara tiri Sagara."

Sagara tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aryl, karena itu terkesan mengada-ada. Bahkan ketika Ana masih ada pun Sagara tidak pernah tahu fakta ataupun rumor itu.

"Jangan bercanda, aku serius!" tekan Sagara.

"Kamu pikir aku bercanda, Sagara? Aku pernah datang ke rumah kamu saat kamu nggak ada di sana. Aku nggak sengaja dengar obrolan Aksa sama pegawainya soal kamu punya saudara tiri, aku tertangkap basah aku nggak bisa lari, aku selalu diancam terutama Ibuku, kamu tahu betul, Ibu adalah kelemahanku, Sagara. Aksa memintaku untuk menjaga rahasia ini dengan memberi imbalan harta dan menikahinya. Aku nggak punya pilihan karena Ibu juga terlilit hutang selain itu Aksa juga mengancam akan menyekolahkanmu di luar negeri dan nggak akan biarin kita ketemu lagi. Aku pernah ada dititik yang berat, sampai akhirnya aku memutuskan di sini, memilih untuk dekat dengan kamu tapi nggak pernah kamu anggap dan selalu kamu abaikan. Rasanya itu sakit banget, terutama saat mata kamu menatapku dengan pandangan penuh kebencian."

"Kadang kala cinta itu harus berkorban. Aku melakukan itu untuk cinta kita. It's okay kalo cinta kita berakhir kayak gini, aku pernah menyesal tapi aku sudah ikhlas karena kamu menemukan wanita yang lebih baik dariku. Aku hanya ingin lepas dari sini, aku ingin memulai kehidupan baru bersama Ibuku, hanya kamu satu-satunya penolongku. Jika Aksa tahu aku yang mengatakan ini semua, kita nggak akan pernah ketemu lagi, Sagara. Aku mungkin sudah dikubur hidup-hidup atau bahkan mayatku nggak akan pernah ditemukan."

Penjelasan Aryl yang sangat panjang itu benar-benar menyentuh hati kecil Sagara. Ia selalu berburuk sangka pada Aryl, wanita itu telah melalui masa-masa tersulit selama ini. Sagara sangat menghargai apa yang Aryl lakukan untuknya dan kejujuran yang ia katakan. Namun Sagara tidak bisa membalas apapun, nasi sudah menjadi bubur, kecuali dengan membantu Aryl untuk keluar dari statusnya sebagai ibu tiri dan pindah keluar negeri.

Lembayung Sagara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang