24# Kamu Tetap Pemenangnya

96 16 1
                                    

For your information, guys. Jadi di part sebelumnya aku bilang Sagara bakal ketemu sama wanita yang namanya Erina, namun aku berubah pikiran buat ganti namanya. Dan namanya berubah jadi 'Sabella' di part sebelumnya juga udah di revisi jadi kalian jangan bingung, ya. Thank you, happy reading.

*****

Selembar surat yang diberikan Daniel dari Sagara membuat Zara menggeleng pelan melihat tingkah pria itu yang selalu saja membuat hari-hari Zara tampak lebih berwarna. Terutama isi surat itu yang sangat tidak layak untuk dibaca seorang jomblo.

Calon istriku, dokter Zara yang cantik, hari ini kapten Sagara sedang dalam perjalanan menuju hatimu. Eh salah, maksudnya dalam perjalanan menuju Jakarta lewat jalur perairan. Jadi untuk beberapa hari ini aku tidak bisa menemuimu atau mengirimkanmu hadiah.

Kamu jangan khawatir aku akan menjaga diri baik-baik. Kamu juga harus jaga diri baik-baik untukku. Kamu tidak boleh kelelahan, harus makan tepat waktu dan jangan melupakan kewajiban. Salam sayang dari satu-satunya nakhoda tampan sejagad raya- Sagara~ ^^ salam juga buat ibu camer ya ibu Luna <3

Meskipun Sagara orang yang begitu humoris, semua orang juga tahu jika Sagara punya kehidupan yang tidak se-indah itu.

Sagara juga meminta Zara untuk jangan khawatir padanya namun dalam hati terdalam Zara bagaimanapun dia tetap mengkhawatirkan Sagara. Sama seperti dia mengkhawatirkan almarhum papanya dulu yang sering berlayar di tengah lautan yang begitu luas bahkan mereka jarang sekali bertemu karena pekerjaan Malik.

Zara menghentikan langkahnya begitu keluar dari ruangan pasien setelah melihat senyum cerah bak mentari dari seseorang yang Zara nantikan ke datangannya, sebisa mungkin Zara mengontrol raut wajahnya yang hendak memancarkan aura kebahagiaan tiada tara.

Dia adalah pria dengan kepercayaan diri begitu tinggi dan humoris yang berhasil membuat Zara kembali merasakan benih-benih cinta yang sempat tak dia percayai lagi. Sagara melambaikan tangannya dengan semangat meskipun dia cukup lelah karena baru pulang dari pelabuhan.

"Hai, dokter Zara!" sapa Sagara seperti seorang teman.

Kemudian Zara membalas dengan senyum tipis menghargai panggilan Sagara. Jantung Zara berdebar kencang melihat Sagara kini hadir dihadapannya secara nyata, pria itu membuat Zara merasakan lagi apa artinya merindukan seseorang.

Rasanya terpaku dan tidak bisa melakukan apapun selain tersenyum setelah melihat keadaan Sagara yang sangat baik-baik saja tanpa adanya luka.

"Udah pulang?" tanya Zara dengan sedikit canggung.

"Iya, aku bawakan donat. Pastinya kangen kan sama nakhoda paling tampan sejagad raya ini?" tutur Sagara seraya menunjuk dirinya sendiri. Zara hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sagara yang selalu saja seperti itu.

"Enggak tuh," dalih Zara mengalihkan tatapan matanya ke arah dinding rumah sakit.

Sagara menyembunyikan senyuman yang baru saja akan dia tampilkan saar melihat reaksi Zara yang tampaknya malu untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dia rasakan yaitu rindu.

"Pulang jam berapa hari ini?"

"Cek satu pasien lagi habis itu pulang."

"Aku anterin, ya?"

Zara menggeleng pelan, dia tidak ingin selalu merepotkan Sagara. Pria itu juga baru saja kembali dari pekerjaannya yang tidak mudah. Harusnya pria itu banyak beristirahat tapi malah datang ke sini tanpa mengganti pakaiannya.

"Aku bawa mobil sendiri. Kamu istirahat aja di rumah."

"Ck, jadi kamu beneran nggak kangen aku? Sia-sia banget aku datang ke sini tapi disambut begini," kata Sagara dengan sedikit kesal.

Lembayung Sagara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang