Dua sejoli sibuk mengurus persiapan pernikahan mereka yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu dua minggu. Zara juga tidak sempat libur dari pekerjaannya dia bahkan sering lembur agar nanti setelah dia menikah punya waktu untuk cuti lebih lama. Disisi lain Sagara juga sibuk menyiapkan tempat yang nantinya akan menjadi saksi hari bahagia mereka. Sagara dan Zara sudah mendiskusikan bahwa mereka ingin mengadakan resepsi di pantai Ancol sedangkan acara akadnya akan dilakukan di masjid Istiqlal.
Setelah melalui berbagai pertimbangan Sagara berniat untuk menemui Aksa, meminta penjelasan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Malik—ayah Zara pada hari itu, mengapa semua bukti pelaku mengarah kepada Sagara padahal dia tidak tahu apa-apa. Dan Sagara menemukan sedikit bukti bahwa pelaku adalah sang ayah sendiri.
Dada Sagara bergemuruh, kedua tangannya saling menggenggam memendam keraguan. Mulutnya terasa kaku begitu Aksa sudah ada di meja makan bersama dengan Aryl. Aksa tampaknya sibuk menghabiskan makanannya sedangkan sejak tadi Aryl sudah tahu ada yang tidak beres dari Sagara hari ini.
"Ayah," panggil Sagara pelan.
Aksa mengerutkan keningnya dan menaruh alat makannya di atas piring karena tak sabar untuk menunggu perkataan Sagara selanjutnya.
"Soal kap—"
"Mas, kamu inget nggak? Kalo hari ini kamu ada rapat penting di pelabuhan, aku lupa ngasih tahu kalo client kita minta dimajuin jamnya. Mending sekarang kamu siap-siap berangkat aja, takutnya client nunggu lama. Kamu nggak papa kan Sagara kalo misal Ayah kamu ke pelabuhan dulu? Lain kali kamu bisa ngobrol lebih banyak," celetuk Aryl memotong ucapan Sagara.
Masih tidak mengerti dengan tujuan Aryl sampai detik ini, wanita itu selalu mengganggu rencana Sagara. Padahal Sagara sudah menyiapkan dan banyak mempertimbangkan untuk mengatakan ini kepada Aksa dengan berani.
"Lain kali kita ngobrol ya, Sagara. Soal pernikahan kamu kalo ada masalah kamu bisa tanya ke mama Aryl, dia bakal bantu kamu. Ayah pamit pergi dulu." Sejak Sagara bersikap baik pada Aksa dan tidak pernah mengungkit soal Ana lagi, Aksa tampak lebih lembut belakangan ini, dia juga tidak pernah memukul Sagara lagi.
Sagara hanya bisa tersenyum kaku kepada Aksa dan membiarkan pria itu pergi. Tersisa Sagara dan Aryl di meja makan, seperti biasa tentunya mereka akan berdebat lagi. Kali ini Sagara tidak tinggal diam, kemarahannya sudah tak dapat Sagara tahan.
"Ka—" Lagi-lagi perkataan Sagara terpotong.
"Jangan bodoh, Sagara! Kamu pikir dengan bertanya dengan ayahmu dia akan mengatakan yang sejujurnya? Kamu nggak bisa bertindak gegabah, kalo sampai ayah kamu tahu hal ini, aku nggak yakin kalian masih bisa menikah. Aksa nggak akan diem kalo kejahatannya terungkap. Kamu seharusnya tahu penyebab aku terjebak di sini, itu karena aku tahu salah satu kejahatan ayahmu! Aku masih baik sama kamu jadi aku katakan ini semua. Dan aku mohon dengarkan perkataanku! Kalo kamu masih mau nikah sama Zara, jaga rahasia ini sampai kalian menikah, yakinkan Zara bahwa kamu bukan pelakunya, ini akan jadi bom yang besar buat Zara sendiri tapi aku yakin kalo dia cinta sama kamu dia bakal menerima kamu meskipun ayah mertuanya adalah pembunuh papanya sendiri."
Berulang kali Sagara dijatuhkan oleh kenyataan, mengapa wanita itu harus Zara? Mengapa dia yang harus terlibat dalam kejahatan Aksa? Sagara menjabak rambutnya begitu frustrasi. Semua perkataan Aryl makin ke sini ada benarnya juga. Untuk meredakan semua kemarahannya Sagara memilih keluar apartemen.
Siapa sangka begitu di lobi apartemen Sagara bertemu dengan Dinar. Wanita itu berpakaian rapi sepertinya memang berniat menemui Sagara.
"Selamat pagi, tuan Sagara," sapanya.
"Dinar, kapan kamu tiba di Bandung? Suami kamu?"
"Pagi ini, dia sedang mengurus kasus lain."
Mereka memutuskan untuk berbincang di salah satu restoran dekat dengan apartemen. Dinar mengatakan bahwa dia datang ke sini sengaja karena dia sudah mendapatkan beberapa bukti yang menguatkan bahwa Sagara tidak salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Sagara | END
Roman d'amourDON'T COPY MY STORY ❗ [COMPLETED] [NAKHODA X DOKTER] REVENGE AND LOVE Zara harus mengalami trauma terhadap laut akibat insiden yang dia alami hingga membuatnya kehilangan seorang ayah. Disisi lain, pria bernama Sagara yang menyelamatkan nyawa Zara b...