12# Jalan-jalan

155 27 3
                                    

****

Sagara sudah bisa menjalankan kehidupannya dengan normal kembali setelah melakukan perawatan yang cukup lama di rumah sakit dengan bantuan dokter Zara. Kecelakaan itu terjadi bermula ketika Sagara sedang kehilangan arah hidupnya karena Aksa lagi-lagi mendesak Sagara untuk menikahi anak pemilik restoran hingga membuatnya frustrasi.

Padahal disaat itu Sagara masih mencintai dokter cantik—Zara, yang entah kapan akan bertemu lagi karena dia harus pergi secara tiba-tiba seperti Ana yang tidak akan pernah kembali lagi. Di hari itu Sagara kehilangan kesadarannya hingga memikirkan cara untuk menyakiti dirinya sendiri. Sagara duduk di pembatas jembatan seperti waktu itu, tak lama seseorang menarik kerah baju belakang Sagara dan menghantamkan pukulan keras di rahang kanannya.

Saat itu Sagara meminta untuk berhenti memukulnya namun tidak didengar olehnya. Sagara juga tidak punya tenaga saat itu sehingga tak membalas pukulan pemuda asing itu. Seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat berhasil melerai keduanya, disaat itulah Sagara bertanya-tanya pada pemuda yang menyerangnya dengan tiba-tiba bahkan Sagara tak pernah mengenalnya.

"Lo pikir dengan bunuh diri masalah bakal selesai?!" Pemuda itu berkata demikian pada Sagara. Kelihatannya pemuda itu seumuran dengan Sagara dari tampang wajahnya yang masih sangat muda dan sorotan matanya itu sungguh tak asing.

"Siapa yang bunuh diri? Gue lagi duduk deket jembatan, gila lo, ya!!" Jawaban yang Sagara katakan memang benar, dia hanya sedang duduk di pembatas jembatan. Awalnya dia memang berencana bunuh diri untuk kedua kalinya namun begitu dia ingin meloncat dia teringat dengan perkataan Zara segeralah dia beristighfar dan berusaha menahan gejolak amarah dalam dadanya, dia hanya duduk di sana sebentar menikmati pemandangan arus air yang mengalir deras di bawah jembatan.

Seorang pejalan kaki yang melerai keduanya membantu Sagara untuk bangkit dari tempatnya tersungkur lalu berbisik, "Mas yang itu kayaknya mabuk, jangan diladenin. Mas nya mau saya antar ke rumah sakit?"

"Nggak usah, Pak. Makasih ya, saya bisa sendiri. Sekali lagi terima kasih."

"Iya, Mas. Lain kali jangan duduk didekat jembatan bahaya."

Setelah kepergian pejalan kaki itu, Sagara menghampiri pemuda asing yang penampilannya sangat urakan dan sedikit tercium bau alkohol dari jaket milliknya. Sagara tidak berniat membalas pukulan pemuda itu namun hanya bertanya-tanya siapa dirinya?

"Dengar, bokap lo nungguin di rumah. Lo malah di sini mau bunuh diri, gila lo?!"

"Kamu mengenalku? Dengar, aku nggak berniat bunuh diri. Kamu mabuk, aku antar ke rumah."

"Nggak perlu, gue nggak mabuk! Lo yang seharusnya ikut gue, bokap lo, AKSA! Nungguin di rumah!" Pemuda itu menarik pergelangan tangan Sagara secara paksa. Dia membawa Sagara ke parkiran mobil  tak jauh dari jembatan. Mobil miliknya itu sangat tidak asing, ya mobil itu ternyata milik Aksa.

Sagara tidak mengerti mengapa Aksa mengirim orang yang bahkan keliatannya lebih muda dua tahun dari Sagara untuk menjemputnya dengan keadaan yang mabuk. Pemuda itu mendorong masuk Sagara ke dalam mobil tanpa aba-aba. Pemuda itu tidak pernah Sagara lihat sebelumnya, sepertinya dia pekerja baru.

"Biar aku aja yang nyetir, kamu mabuk." Disitulah perkara dimulai. Sagara hanya ingin menggantikannya mengendarai mobil namun pria itu malah memaki Sagara dengan perkataan kasar tentang dirinya yang tidak patuh, membenci, dan tidak menghormati Aksa seolah pemuda itu mengetahui semuanya. Sagara ikut terpancing emosinya sehingga mengalami sedikit pertengkaran didalam mobil dan berakhir mobilnya mengalami kecelakaan.

Hari ini Sagara berniat mengunjungi pemuda itu yang kini masih mendekam di penjara. Pemuda itu ternyata bernama Raka, seperti yang Sagara duga sebelumnya bahwa dia adalah pekerja baru. Sayang sekali usianya masih muda harus mendekam di penjara. Jika saja saat itu Sagara tidak terpancing emosi dan memaksa pemuda itu untuk mengganti posisi pasti tidak akan terjadi.

Lembayung Sagara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang