5.🔹

3.2K 324 58
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa berjalan dan menarik lengan Jennie untuk menjarak dari Jisoo, ia menghadap Jisoo untuk melanjutkan kalimatnya yang belum selesai.

Sudah lama Lisa menunggu momen ini. Ya, sebuah momen ketika ia benar-benar akan menghadapi si ketua kelas tersebut. Sejak awal Lisa masuk, ia sudah merasa tak suka pada cara Jisoo bersikap, mungkin hanya dia satu-satunya orang yang tak menyukai Jisoo dari satu sekolah khusus putri tersebut, sehingga Lisa mulai ingin mengalahkan Jisoo dalam hal apa yang sangat Jisoo inginkan.

Namun segera Jisoo terpancing emosi dan marah kepada Lisa, di saat ia akan mencium Jennie, mencoba mengetuk perasaan di hati Jennie, justru Lisa datang dan menggagalkan semua maksud serta tujuan Jisoo pada Jennie.

"Apa maksudmu melakukan ini hah?" Jisoo sangat kesal, namun ia berusaha untuk tidak terlihat lebih buruk di hadapan Jennie.

"Kau bilang, kau akan melindungi Jennie dan paling tidak suka melihatnya dalam keadaan bahaya. Tapi justru kau sendirilah yang menempatkan Jennie dalam bahaya, kau tidak lihat dia ketakutan saat atas perbuatanmu tadi? Kau pikir paksaan seperti itu layak untuk jadi penjaga Jennie? Apalagi ketika kerikil kecil mengenai kepalamu tadi, kau begitu nampak marah dan kesal terhadap kerikil itu, lalu mencari siapa pelakunya? Kau yakin ingin melindungi Jennie dengan cara yang seperti itu? Bagaimana jika aku tidak keluar, dan hanya ada seekor burung di atas kepalamu yang tak sengaja menjatuhkan kerikil itu? Apa kau juga akan memarahinya?"

Jennie tersenyum, dan mengeratkan genggaman Lisa yang sedari tadi belum ia lepas. Jennie masih berdiri di belakang Lisa yang sebelah tangannya yang memegang plastik berisi roti serta susu pisang, tangan lain sedang menggenggam tangannya.

Jisoo tak mampu menjawabnya, namun ia mengalihkan ucapan Lisa pada hal lain.

"Dan apa yang kau lakukan justru membahayakan Jennie, kau sudah membuat Jennie dihukum karena ulahmu, kau juga membuat dia kepanasan dan mengecewakannya saat dia menghampirimu, tapi justru kau sedang tertawa bersama Rose. Apa kau pikir kau lebih baik daripada aku? Tidak, berandal !" ungkap Jisoo sembari menunjuk dada Lisa, dan sedikit menekannya dengan dorongan.

Lisa tersenyum setelah mendengar kalimat dari ketua kelas, kemudian ia berbalik untuk melihat keadaan Jennie yang nampaknya enggan untuk melepaskan genggaman Lisa.

"Tapi paksaan terhadap seseorang itu jauh lebih buruk, ketua kelas yang terhormat. Apa kau tidak mengerti hak-hak manusia sampai sejauh itu? Dia sudah mengatakan padamu bahwa dia tidak bisa menerimamu, kenapa kau malah memaksanya agar dia menerima ciumanmu? Apa yang ingin kau coba? Jika dia saja sudah mengatakannya secara jujur tanpa bertele-tele bahwa dia telah menolakmu, kau harusnya sadar diri dan merasa telak akan jawaban itu" ungkap Lisa, Jisoo semakin naik pitam.

Jisoo menarik kerah seragam Lisa, sampai kerahnya mengerut dan mencekik leher Lisa.

"Yak ! Lantas apa urusannya denganmu, hah? Siapa kau berani mengganggu kami di sini !"

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang