36.🔸

1.8K 221 33
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Kehidupan berjalan seperti biasa. Kembali ke rutinitas usai menghabiskan 1 hari di akhir pekan.

Jennie kembali sekolah, kali ini pekan terakhir ia sebelum cuti karena usia kandungannya akan semakin besar. Sementara Lisa kembali bekerja di toserba dan pindah ke kedai unicorn setelah pulang dari toserba.

Lisa tengah sibuk melayani pelanggan, sampai ia lupa bahwa jam pulang Jennie telah tiba. Lisa menunda istirahatnya, karena pelanggan terus berdatangan, dan ia melayaninya seorang diri.

Sebuah pesan di ponsel Lisa tak sempat Lisa baca, karena ia begitu sibuk saat ini.

Seseorang yang mengiriminya pesan tengah menunggu balasan, dari tempatnya ia menuntut ilmu. Karena pernah terjadi kehilangan kontak Lisa, akhirnya ia meminta bantuan temannya untuk mengantarkannya ke kedai unicorn.

Jennie meminta tolong pada Jisoo yang pulang bersama Rose, untuk mengantarnya ke tempat suaminya bekerja.

Di tengah perjalanan mereka mengobrol dan menghibur Jennie, seolah tahu bahwa Lisa sangat melarang Jennie untuk banyak berpikir apalagi sampai stress.

Jisoo mengajak ngobrol kandungan Jennie, namun Rose merasa sedikit cemburu, karena tingkah Jisoo begitu manis pada sahabatnya, meskipun padanya juga tak kalah manis, namun tetap saja ia memiliki beberapa keposesifan di hatinya.

Jennie menyadari sikap Rose yang hanya diam sejak mereka bergurau bersama dan mengajak kandungan Jennie mengobrol. Demi memecahkan kecanggungannya terhadap Rose, Jennie menepuk pundak Jisoo, lalu menunjuk sebuah gang dekat kedai Lisa.

"Jisoo. Aku berhenti di situ saja. Pak, tolong berhenti di dekat gang itu ya?"

"Baik non" jawab supir Jisoo.

"Kenapa tidak sampai unicorn Jenn?" tanya Jisoo terheran, Rose masih terdiam.

"Tidak apa, aku ingin jalan kaki. Kalau kalian mau mampir, aku menunggu di sana"

"Kau ini aneh. Tentu saja mobil duluan yang sampai"

"Tidak, Jisoo. Gang itu lebih dekat ke kedai Lisa daripada lewat jalan raya yang sedikit memutar"

"Di sini non?" tanya pak supir, Jennie pun mengangguk.

"Nee. Terima kasih pak, Jisoo, Rose. Aku duluan ya?" ungkap Jennie berpamitan, ia turun dari mobil Jisoo, dan mulai berjalan.

"Em, hati-hati ya Jen? Kabari aku jika ada yang mengganggumu" Jisoo sedikit berteriak, saat Jennie tak menoleh sedikit pun.

"Kenapa kau tidak turun saja dengannya?" titah Rose, namun mengalihkan pada kalimat tanya, ia sudah mulai cemburu, karena Jisoo begitu memperhatikan Jennie dibanding dirinya yang duduk bersebelahan.

"Ide bagus. Kenapa kita tidak jalan kaki bersama Jennie saja ya? Katanya lebih dekat" ungkap Jisoo, Rose semakin menjadi tak nyaman di posisinya.

"Kita? Kau saja. Aku ingin pulang. Pak berhenti, aku turun di sini"

"Rose? Kau kenapa?" tahan Jisoo, ia merasa bingung karena Rose tiba-tiba mengatakan bahwa ia ingin pulang.

"Aku tidak enak badan. Sampai jumpa besok"

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang