14.🔸

2.7K 287 40
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Rose keluar dari ruangan Jisoo dengan tangisan terperihnya, ia menghampiri Jennie lantas memeluknya.

"Aku ingin pulang, Jennie. Aku tidak mau datang lagi kemari"

"Rose, tapi kau baik-baik saja 'kan?"

"Aku baik, Jen.. Ayo pulang" pinta Rose, Lisa beranjak karena melihat pintu ruangan Jisoo terbuka, dan Jisoo berjalan dengan susah payah keluar sembari menangis, memegangi infusannya.

Buru-buru Lisa memapah Jisoo. Ia pegangi infusannya, sementara Jennie dan Rose tak percaya melihat apa yang Jisoo lakukan.

"Yak ! Michyeosseo ! Kau sungguh merepotkan, Jisoo."

"Aku tidak ingin kehilangan Rose, Lisa. Rosie, tolong beri aku kesempatan"

"Rose, Jisoo sampai melakukan itu untukmu, kau tidak mau mempertimbangkannya?"

"Tidak ada yang harus aku pertimbangkan Jennie"

"Rosie, please..." Jisoo menangis dan hendak terjatuh, namun Lisa menahannya karena tak tega membiarkannya.

Sementara Rose menahan rasa sakitnya di hati, ia memeluk Jennie dan memejamkan matanya. Berpikir dengan ucapan Jennie, karena tindakan Jisoo memang sangat beresiko jika diketahui oleh dokter atau perawat yang menjaganya.

Namun dengan keras kepalanya Jisoo, ia benar-benar ingin menunjukkan bahwa ia akan berusaha untuk Rose. Ia siap dan rela menahan rasa sakitnya demi cinta yang tulus selama ini mengelilingi.

"Aish, cinta kalian sangat merepotkan" dengus Lisa, Jennie memelototinya, dan seketika Lisa menelan ludahnya.

Lisa memapah Jisoo untuk mendekat ke arah Rose, ia sengaja, agar Jisoo dan Rose segera meresmikan hubungan mereka. Karena dengan begitu, Jennie tidak akan dikagumi lagi oleh Jisoo lagi, dan hubungan keduanya akan berjalan dengan baik.

"Rose, kau tidak merasa kasihan pada si pengemis cinta ini?" tanya Lisa, Rose melihat Jisoo, dan air matanya masih belum surut dari pipinya.

"Kembalilah ke ruanganmu, karena sebanyak apa pun kau meminta, aku tidak bisa untuk memulainya, Jisoo. Maafkan aku" jelas Rose, Jisoo menggelengkan kepalanya.

"Sorry ya, sorry. Bukannya aku ingin ikut campur dengan masalah percintaan kalian, tapi dengan seperti ini, kalian akan memecah pertemanan kalian. Jadi Rose, terimalah permintaan maaf dari Jisoo, dan berikan dia setidaknya 1 kesempatan terakhir untuk membuktikan cintanya padamu. Jika kau ragu, kau bisa membunuhnya, maksudku membunuh cintanya. Oke?"

"Aku tidak mau memberikan harapan pada seseorang, Lisa"

"Kalau begitu, anggap ini sebagai balas budi, bagaimana?"

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang