71.🔹

1.2K 151 30
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

21.23

IU, Jungkook, Jisoo dan Rose telah tiba di rumah sakit tempat Lais dirawat. Jisoo dan Rose buru-buru keluar, sementara IU memegangi perutnya yang terasa keram, akibat terlalu lama duduk di bangku mobil.

"Wife, kau kenapa?" tanya Jungkook.

"Ssaem?" Jisoo dan Rose juga berbalik, saat melihat gurunya merasakan keram.

"Ssaem kenapa?" tanya Jisoo.

"Rose, Jisoo, tolong panggilkan suster dan ambil kursi roda, aku akan memapah istriku untuk segera mendapatkan perawatan."

"Nee" Jisoo dan Rose pun berlari mencari suster dan kursi roda untuk IU.

IU menggenggam tangan Jungkook dan berusaha meyakinkannya.
"Gwenchana yeobo, aw.. Aku hanya merasa keram"

"Maka dari itu, kita harus periksa ya sayang? Tunggu sebentar, Rose dan Jisoo sedang menghubungi suster"

"Emh, aaw... Yeobo ini sangat sakit.."

"Bersabarlah sedikit, ayo kita keluar dulu hm? Aku gendong sayang, sebentar hm?"

"Tidak usah sayang, Aw.."

"Kenapa mereka lama sekali, cepatlah Jisoo, Rose" teriak Jungkook.

###

Lisa dan Jennie baru saja kembali ke kamar. Usai menyusui Lais dan mendapatkan kabar yang sangat baik, kini perasaan mereka jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Keduanya bersiap untuk tidur nyenyak malam ini.

Sebelum tidur, Lisa menyempatkan untuk gosok gigi bersama istrinya. Ia mengajak Jennie untuk pergi ke kamar mandi bersama, menyikat gigi bersebelahan sembari berpegangan tangan.

Keduanya kompak tersenyum, menatap bibir satu sama lain yang penuh dengan busa.

"Kau seperti santa, hihi.." Jennie terkikik, Lisa segera mengecup bibir mungilnya.

"Mmmwach, kau seperti peri kecil" balas Lisa pada istrinya.

"Ih, joroknya.. Aku belum membasuhnya hon" rengek Jennie, Lisa hanya tercengir gemas.

"Biar saja, habisnya kau menggemaskan" ucapnya, lalu melanjutkan aktivitas mereka.

Jennie dan Lisa membasuh dan berkumur, setelah itu Lisa meniup telinga istrinya, dan kabur dari kamar mandi lebih dulu sampai ke tempat tidur.

"Awas kau !" tunjuk Jennie, ia mengejar suaminya.

Momen kejar-kejaran di ruangan itu pun tak bisa dihindari. Mereka yang masih seharusnya merasakan indahnya berkencan di usianya, namun baik Lisa maupun Jennie dipaksa dewasa oleh keadaan, sehingga harus siap menjalani rumah tangga dengan 1 anak ke depan.

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang