12.🔸

2.7K 278 16
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Berakhirnya masa perkemahan sabtu minggu, yang ditutup dengan peristiwa Jisoo-Lisa. Masing-masing kelompok mengemas kembali barang dan tenda mereka, membersihkan sampah di sekitar halaman sekolah yang digunakan, dan membantu teman-teman lainnya yang belum juga selesai mengemas.

Seperti Jennie dan Lisa yang telah dibantu oleh beberapa panitia dan teman sekelasnya, mereka juga telah berkemas dan bersiap untuk menyusul Rose ke rumah sakit tempat di mana Jisoo dirawat.

Jennie menelpon supir pribadinya untuk mengantarkannya dan Lisa ke rumah sakit tempat Jisoo dirawat. Demi kenyamanan mereka, dan demi menghormati supir Jennie, Lisa meminta kepada Jennie untuk tidak menunjukkan hubungan mereka di depan orang-orang di rumahnya, sebelum Lisa sendiri yang akan berterus terang terkait hubungan di antara keduanya, dan Jennie pun menyetujuinya.

Keduanya begitu canggung ketika pak Choi mengajak bicara bersama tentang kabar mereka usai ditinggal pak Choi dan bibi Yun ke kampung halaman bibi Yun, sang asisten rumah tangga Jennie.

"Bagaimana kabar nona dan nak Lisa, usai kami berangkat dari rumah? Apa semua baik-baik saja, non?" tanya pak Choi sembari mengemudi, namun Jennie malah terlihat gugup di belakang.

"A,eum, baik pak"

"Nak Lisa menemani non Jennie 'kan di rumah?"

"Em, iya pak, saya menemani Jennie di rumah" jawab Lisa, ia menoleh sedikit ke arah Jennie, dan Jennie tiba-tiba memeluk lengannya, hingga Lisa kembali menoleh untuk memberi kode agar Jennie tidak melakukannya.

"Bersikaplah biasa, agar tidak dicurigai" bisik Jennie, seketika Lisa pasrah.

"Wah, pasti nak Lisa menjaga non Jennie dengan baik ya? Sampai non Jennie sangat ceria dan kelihatan 3 kali lebih bahagia dari pada biasanya" ucap pak Choi, Jennie tersenyum sumringah.

"Benar sekali pak, Lisa sangat pandai menjagaku, terlebih dalam menyediakan yang baik-baik untukku, dia tidak kalah hebat dari pak Choi dan bibi Yun, hihi" dan ia tersenyum gummy.

"Ahh, syukurlah non kalau begitu keadaannya. Oh iya non, Sekarang ini kita akan menjenguk siapa?"

"Jisoo, pak, teman sekelas kami" jawab Jennie, Lisa hanya merasa gugup ketika pak Choi meliriknya sesekali dari spion dengan sebuah senyuman yang juga seperti mengetahui sesuatu di antara Lisa dan Jennie.

"Sakit apa non? Kenapa bisa sampai dioperasi?"

"Usus buntu pak, kata teman kami sih begitu"

"Aduh, itu penyakit ringan yang cukup membahayakan juga ya non? Pasti ususnya dipotong demi membuang bagian yang tidak baik"

"Begitu ya pak? Hmm, Jennie kurang paham soal hal-hal seperti itu"

"Iya non, biasanya sakit itu bisa dari berbagai faktor makanan, yang ujung-ujungnya tidak baik bagi tubuh. Non Jennie dan nak Lisa tidak memakan sesuatu yang merugikan 'kan bagi tubuh?"

"Lisa tidak pernah memasak sesuatu yang membahayakan pak, Jisoo memang makan apa saja yang dia suka, karena orang tuanya kerap kali tidak begitu membatasi Jisoo untuk memakan apa pun. Kalau Jennie dan Lisa.. Selalu memakan makanan yang sehat dan lezat, iya 'kan sayang?" Jennie keceplosan, ia memanggil Lisa dengan sebutan sayang.

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang