41.🔹

1.5K 209 25
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

07.45 Pagi.

Tok tok tok..

Tok tok..

"Nak, bangun. Mommy sudah menyiapkan sarapan untuk kalian. Lisa, bukannya kau ada jam bekerja nak?" teriak Go Eun dari luar, ia membangunkan anak-anaknya yang hampir kesiangan.

Tok tok..

Go Eun masih terus mengetuk pintu, untuk membangunkan menantunya.
"Lisa, Jennie, ini sudah mau pukul 8 sayang. Apa kalian libur?"

Mendengar ketukan yang terus menerus, Lisa pun terusik dan membuka matanya, ia dengarkan kalimat dari suara di balik pintu yang membangunkannya, dan melihat ke arah jarum jam di kamarnya.

"Emhhh.." Jennie terusik, Lisa memeluk dan mengusap punggungnya lagi. Ia kecup dahi Jennie sebelum turun dari ranjang meninggalkan tempat tidurnya.

"Astaga.. Mommy benar, aku akan kesiangan jika mommy tidak mengingatkan. Ya ampun, waktunya tinggal 10 menit lagi" gumam Lisa, lalu tangan lembut yang semalaman memeluknya kini menahan lengannya.

"Sayang, tapi kau tidak boleh melewatkan sarapan pagimu ya?" ucap istrinya.

Jennie membuka mata dan terduduk di ranjang dengan mata yang menyipit. Mereka masih mengantuk, akibat kunjungan Lisa yang cukup lama saat menjenguk calon bayinya semalam.

Lisa memeluk istrinya, ia belai pipinya dan mengecup bibirnya sebagai sapa di pagi hari. Itu adalah kebiasaan mereka sebelum beranjak, jika keduanya sudah terbangun bersama di tempat tidur.

"Iya sayangku, mianhae hm? Kau jadi terbangun karena keributan ini. Maaf ya sayang?"

"Eem hon, tidak apa. Pergilah bersiap, aku akan bangun dan menyiapkan semuanya"

"Aniya, tidak usah sayangku, kau tidur lagi saja ya? Aku bisa mengatasinya."

"Aku istrimu, ini kewajibanku"

"Hmh.. Terima kasih ya Jennie? Terima kasih juga miminya sayang, sekarang waktunya masuk kembali, agar tidak kedinginan hm? Saranghae.. Baby saranghae.. Papa harus bergegas" ucapnya setelah menutupi kedua payudara Jennie. Kemudian Lisa membelai perut Jennie, dan beranjak ke kamar mandi.

"Iya sayang, jangan tergesa seperti itu, nanti yang ada kau malah panik dan menimbulkan hal yang tidak diinginkan"

"Mian, aku harus bersiap sayangku" teriak Lisa dari kamar mandi mereka.

Jennie memakai pakaiannya dengan rapi, ia rapikan bajunya dan memasukkan payudaranya seperti semalam, ia juga beranjak ke luar kamar untuk menyiapkan keperluan suaminya.

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang