81.🔹

998 133 16
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Lisa tiba di mobil dan segera kuberi handuk yang tersedia, kuberi minyak terapi untuk menghangatkan tubuh yang biasa digunakan oleh Lais.

"Sudah hm?" tanyaku, ayah tersenyum dari depan dan mengangguk pada supirnya, menandakan bahwa kami akan segera berangkat dari sini.

Mobil kami melaju di tengah derasnya hujan, membelah jalanan yang tergenang air.

"Sudah sayang. Lais tidur?" tanya suamiku setelah mengeringkan rambutnya. Aku mengangguk dan berusaha untuk mengeringkan rambutnya lagi.

"Em, dia tidur di strollernya. Nanti kubuatkan sup hangat untukmu dan ayah ya hon?"

"Iya, terima kasih sayang" dia membelai pipiku dengan tangannya yang dingin.

Aku segera menggosok tangan Lisa agar terasa hangat. Ayah juga menambahkan suhu penghangat di dalam mobil, agar Lais dan kami semua tidak merasa begitu kedinginan.

Mata Lisa masih terlihat meneteskan tangisannya. Entah ini tangis kesedihan, ataukah kebahagiaan. Yang jelas Lisa masih menangis, di detik terakhir aku mengeringkan rambutnya.

###

15 menit kemudian, kami sudah tiba di kediaman ayah. Ya, kami belum pulang ke kediaman kami, karena memang hujan masih turun dengan derasnya, juga ayah bilang beliau meminta kami untuk menginap di rumah ini.

"Segera berganti pakaian hm? Aku siapkan sup hangat untuk makan malam kita"

"Terima kasih istriku, tadinya ayah akan membawa kita untuk makan di luar bersama koleganya. Tapi karena hujan, sepertinya tidak jadi malam ini. Aku ganti dulu ya sayang?"

"Iya sayang, cepat kembali hm? Kalau merasa pusing atau terganggu gejala demam, segera minum vitamin dan obat di atas nakas"

"Iya sayang, Lais.. Papa ganti pakaian dulu"

"Lais biar dengan kakek saja, nak. Kau akan memasak bukan?" kebetulan ayah Min Ho sudah kembali dari kamarnya. Beliau telah berganti pakaian dan menyapaku juga Lais.

"Apa tidak merepotkan yah?" tanyaku, karena ayah meminta untuk menjaga Lais.

"Mana mungkin seorang kakek merasa kerepotan saat mengasuh cucunya? Sini nak, biar kakek gendong Lais"

"Terima kasih ya ayah. Lais, dengan kakek dulu sebentar ya? Mama akan memasak sup kesukaan papamu untuk makan malam kami"

"Seharusnya ayah mengajak kalian makan di luar, tapi karena hujan sedang deras, ayah takut Lais kedinginan, jadi kita makan di rumah saja dulu, nanti makan di luarnya kalau tidak hujan ya nak?"

"Ahm, iya ayah. Lisa juga sudah mengatakannya barusan. Kalau begitu, Jennie akan membantu bibi masak di dapur ya?"

"Iya nak, beri tahu ayah jika ada yang kau butuhkan, biar nanti bodyguard ayah yang akan belanja untuk mencarikannya"

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang