70.🔸

1.2K 150 37
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

18.23

Lisa dan Jennie sedang istirahat di ruang yang disediakan oleh Min Ho. Petang itu cukup tenang, Jennie sudah menyusui Lais, memuaskan Lisa, dan menikmati tontonan film mereka.

Mengingat ini adalah momen yang tepat untuk bercerita. Jennie menjadi orang yang pertama kali bercerita pada suaminya, tentang apa yang menimpa ia dan Lais, ketika Lais masih berada dalam kandungannya. Traumanya sudah sedikit berkurang, dan karena keadaan Lais juga sudah 80% membaik, Jennie memberanikan diri untuk bercerita pada Lisa, walaupun Lisa sudah sepenuhnya tahu, isi dari cerita yang Jennie ungkapkan padanya.

"Sayang, kau ingat tidak, hari di mana aku mengalami kejadian itu? Yang aku harus melahirkan Lais sebelum waktunya?"

"Em, iya aku ingat. Kenapa sayang? Ada yang ingin kau ceritakan?"

"Iya, hon. Waktu itu, aku dan Somi sudah berbaikan. Kami menghabiskan waktu dengan tertawa karena menonton film. Tiba-tiba bel berbunyi, kukira IU Ssaem dan Irene eonni sudah kembali, ternyata yang datang adalah seorang pria, yang matanya mirip sekali dengan salah satu temanmu, yang sering merundungmu waktu itu bersama Bambam. Aku tidak ingat namanya."

"Tidak perlu kau ingat sayang, ceritakan saja hm?" ucapnya, sembari membelai lengan Jennie, karena Jennie sedang memeluknya.

"Lalu, pria itu mengatakan bahwa ia seorang kurir, dan membawa 2 ice cream dengan rasa yang aku juga Somi pesan. Pria itu mengatakan bahwa ssaem dan Irene eonni yang memberikan ice creamnya, namun mereka ada urusan, sehingga harus mengantarkannya melalui kurir. Saat itu Somi yang mengambilnya, lalu kami berterima kasih dan langsung memakannya tanpa curiga. Aku memakan milikku, chocolate mint, dan Somi memakan miliknya. Kami tidak teringat sama sekali mengenai Irene dan IU Ssaem. Yang aku ingat hanya ice cream ice cream dan ice cream, karena si kecil sudah tidak sabar untuk mencobanya. Setelah aku makan dua sampai tiga suap, tiba-tiba perutku sangat sakit, dan ice creamku terjatuh. Terakhir aku ingat, Somi berteriak dan mencari handphonenya, lalu merangkulku, lantas membawaku bersama Irene dan IU ssaem. Selebihnya aku sudah membuka mata di rumah sakit ini, tepatnya di ruang operasi saat Lais ditangani."

Lisa memejamkan matanya, yang di mana air matanya terurai tak tertahan. Ia buru-buru mengusapnya, lalu memeluk istrinya lebih erat.

"Sayang?" lirih Lisa, Jennie menatapnya.

"Hm?"

"Aku minta maaf padamu, karena aku tidak ada di sisimu waktu itu. Sehingga kita harus melalui masa ini"

"Aniya, kau tidak salah suamiku. Itu memang takdir kita, sesuatu yang harus kita jalani"

"Kau benar sayang, jika kau memang percaya takdir, maka tolong dengarkan kalimatku juga. Aku ingin berbicara padamu, membicarakan sesuatu yang mungkin akan membuatmu sedikit menyesal dan tidak percaya sebab aku menutupi ini sampai kondisimu lebih baik untuk mengetahui hal ini."

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang