68.🔸

1.3K 156 27
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa POV🌸

Apa ini yang dinamakan durian runtuh? Kampung upin ipin. Tidak, bercanda. ^^

Kenapa ada manusia sebaik tuan Min Ho? Ya Tuhan, aku sampai tidak mengira, orang yang kucurigai itu malah memberiku banyak senyum bahagia. Tidak hanya aku, namun juga Jennie, dan putraku, Lais.

Tuan Min Ho tidak hanya memberikan sebuah ruangan dengan fasilitas lengkap, namun beliau juga memberikan sebuah perawatan terbaik untuk Lais yang masih dirawat di rumah sakit ini.

Kemarin, aku dan istriku, bahkan paman Jin hyung dan Irene yang masih berada di sini dibuat terkejut bukan main. Aku langsung menghubungi tuan Min Ho setelah membaca suratnya. Ini lebih mengejutkan dari sebuah kejutan.

Aku mengatakan kalimat syukurku dengan tangis yang tak tergambar, berterima kasih, dan tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Beliau memintaku untuk video call, dan aku memperlihatkan wajah putraku, istriku, dan orang-orang yang berada di sini.

Beliau menatap kami dengan sebuah senyuman yang bahagia. Beliau bilang, jika urusannya sudah selesai, beliau akan menjenguk Lais kemari.

Sekarang, aku dan Jennie sedang istirahat di ruang yang diberikan oleh tuan Min Ho. Seperti biasa, Jennie sudah mulai mau menunggangiku lagi. Karena dia yang ingin berkuasa di atas.

Aku senang istriku tidak lagi memikirkan banyak hal. Yang penting kami fokus pada pemulihan Lais, karena ibunya sudah sangat hebat bermain di sini, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Hihi...

Jennie beberapa kali terlihat meringis kecil saat kelelahan, lantas aku membalikkan keadaan dengan bermain lembut, sampai ia tertidur sekarang. Tidur yang tidak biasa, dia memegangi juniorku, sementara kepalanya bersangga pada perutku. Busuiku yang menggemaskan... Ada-ada saja tingkah lakunya ini yang membuatku semakin mencintainya.

Oh iya, kabar baik. Aku diizinkan Jennie untuk menyesap sedikit ASI bagian Lais. Hihi..

Tenang ya Lais, papa hanya mengambil jatah papa saja seperti dulu. Bedanya sekarang sudah berair. Ketika kuhisap, airnya terus keluar, karena melon Jennie sangat subur dan segar. Hmm.. Nikmatnya.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat berada dalam kenikmatan yang double ini? Kadang aku melamun dengan tawa, kadang juga menangis dengan bahagia. Aku sangat bersyukur, dan teramat mensyukurinya. Saat aku menatap wajah istriku, terlihat dari sana raut setia yang tidak pernah menghentikan doa-doanya untukku. Lalu ketika aku melihat Lais, aku merasakan bahwa aku bisa membahagiakannya di masa depan, lalu dia yang akan menjagaku dan Jennie di hari tua kami.

Mimpi yang sangat indah, bukan? Itu akan segera menjadi nyata, Lais, Jennie. Papa akan selalu berjuang demi kalian, sampai kapan pun.

###

Pukul 7 pagi, Jennieku sudah terbangun dan menyiapkan sarapan yang aromanya menyeret mataku untuk segera terbuka. Sangat lezat, hingga perutku keroncongan.

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang