86.🔸

944 135 23
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Rumah sakit.

"Help... HELP..." teriak Lisa memanggil suster dan dokter di area rumah sakit.

Go Eun menangis mengkhawatirkan suaminya. Pasalnya selama ini Kim tidak pernah jatuh pingsan sekalipun pria itu benar-benar lemah. Berbeda dengan kali ini yang membuatnya cukup khawatir hingga menangisi Kim yang akan segera ditangani oleh dokter.

Kim telah dibawa ke ruangan UGD, sedangkan Lisa tengah membayar tagihan di bagian administrasi rumah sakit, lalu kembali menghampiri Go Eun untuk menguatkannya.

Keadaan yang tegang membuat Go Eun berpikir ke mana-mana. Ia teringat sosok putrinya yang mungkin akan sangat marah, apabila Lisa tidak pulang dengan cepat. Maka tanpa menunggu apa pun lagi, Go Eun segera menyuruh Lisa untuk pulang, agar hubungannya dengan anaknya tidak memburuk lebih dari saat kedatangannya ke rumah mereka.

"Lisa, sebaiknya kau pulang, nak"

"Memangnya kenapa my? Kabar daddy belum kita dengar, jadi Lisa akan tetap menemani mommy"

"Tidak nak, tolong, segera pulanglah dan tenangkan istrimu. Mommy sangat mengenal Jennie, mommy tidak mau rumah tangga kalian mengalami guncangan karena kedatangan mommy. Mommy mohon, Lisa."

"A-araseo, tapi mommy tolong hubungi Lisa apabila sudah ada kabar dari dokter ya my? Telepon saja Lisa, berikan nomor mommy, agar Lisa bisa mengabari mommy lebih dulu" Lisa memberikan ponselnya pada Go Eun, dan Go Eun menulis sebuah nomor di ponsel Lisa.

Lisa berpamitan pada ibu mertuanya yang tengah gundah, menunggu dengan cemas. Dengan pinta dari mertuanya sendiri, Lisa segera pulang, dan berharap agar Jennie tak semarah yang ia duga.

"Aku yakin, istriku tidak akan semarah itu. Dia istri yang sabar" ucapnya, berbicara sendiri sembari mengemudi.

###

Setibanya di rumah.

Rumahnya masih dipenuhi oleh kandidat yang ingin bekerja di perkebunannya. Lisa lupa bahwa rekrutmennya akan dilanjut usai jam makan siangnya, dan ia pun merasa bingung sekarang.

Alhasil Lisa hanya mengambil 1 buah jenis kopi yang belum ia ketahui dari segi rasa, tekstur, dan hasil seduhannya. Kemudian Lisa menjadikannya itu sebagai soal satu-satunya yang ia gunakan sebagai rekrutmen calon pegawai di kebunnya. Mudah sekali pikirnya, karena Lisa bukan tipe orang yang ingin mempersulit pemikiran orang. Dengan begitu ia segera mengumumkannya kepada para peserta.

"Baik, em.. Saya tidak memiliki waktu banyak. Jadi di antara kalian, jika memang beruntung dan mengetahui jenis kopi apa ini, silahkan tulis jawaban kalian melalui kertas, dan kumpulkan pada asisten saya. Lalu kalian bisa pulang dan kembali pada aktivitas sebelumnya. Kurang lebihnya saya mohon maaf, sampai jumpa lagi di wawancara selanjutnya" ucapnya undur diri usai meminta asisten kiriman ayahnya untuk mengambil alih, ia lalu buru-buru memasuki kamar istrinya yang berada di lantai atas.

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang