92.🔸

891 123 40
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa berpamitan pulang pada Jisoo dan Min Ha. Tidak tahu harus mengatakan apa, namun Jisoo mengerti dan mencoba untuk menjernihkan pikiran Lisa.

Jisoo tidak ingin kejadian yang sama terulang, jadi ia tidak akan memikirkan kalimat dari racauan ayahnya, dan lebih fokus menjalani kehidupannya sekarang.

"Biarkan saja ucapan ayahku, jangan didengar dan terlalu dipikirkan. Itu masa lalu mereka, bukan kehidupan kita sekarang"

"Iya, aku tahu. Jisoo, apa sebaiknya aku rahasiakan ini dari Jennie?"

"Itu terserah padamu, aku tidak mau memberi saran yang nantinya bisa memperburuk persahabatan kita lagi, aku tidak mau"

"Kau tenang saja, aku tidak akan melakukan itu"

"Babe" Rose tiba di rumah sakit, dan memeluk Jisoo, lalu berciuman sejenak. "Gwenchana?" tanya Rose, Jisoo mengangguk dan membalas memeluknya.

"Gwenchana sayang. Kau baru tiba? Pasti lelah, bukannya tunggu di rumah saja hm? Kau lupa kita sedang program? Kau tidak boleh lelah sayang"

"Mian, tapi aku sangat khawatir begitu mendapatkan kabar tentang ayahmu. Kau pasti ketakutan dan ikut khawatir juga hm?"

"Aku tidak apa-apa, sebaiknya kita kembali ke Seoul jika ayahku sudah ditangani. Aku tidak ingin kau kelelahan sayang"

"Arasseo. Lisa, kau kenapa?" tanya Rose, karena wajah Lisa nampak pucat dan banyak melamun.

"A-ani, sebaiknya aku kembali lebih dulu ya Jisoo, Rose? Jennie telah menghubungi melalui chat tadi"

"Baiklah, kami juga akan kembali, Li. Kau hati-hati di jalan ya?"

"Kalian juga, sampaikan pamitku pada bibi juga, ya Jisoo, Rose?"

"Nanti kami sampaikan, Josimhae monkey"

"Nee"

Lisa keluar dari rumah sakit, dan segera mengendarai mobilnya untuk kembali ke Seoul.

###

20.23

Sebuah mobil putih terparkir di halaman rumahnya, pemilik masuk dan memberikan kuncinya pada penjaga gerbang yang datang menghampirinya.

Lisa pun masuk ke dalam rumahnya dan menemukan Jennie yang tertidur di sofa ruang tengah karena menunggunya.

Sekilas Lisa nampak tersenyum, namun hatinya teringat kembali kalimat yang diucapkan oleh Jae Wook.

Seorang asisten rumah tangga menghampirinya, dan menawarkan teh hangat yang biasa diminta Lisa.

"Teh hangatnya tuan?"

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang