28.🔸

2K 263 52
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Sayang, hiks.." Jennie menangis dan memegangi tangan Lisa, ia kecup beserta derai air mata.

IU berdiri penuh peduli, ia juga ikut menangis, lalu mengusap lengan Jennie.

"Ibu sudah mengetahui segalanya, bahkan saat Lisa ditemukan, dia masih memanggil nama Jennie. Dari situ ibu tahu, bahwa sebenarnya Lisa dan Jennie memang memiliki hubungan. Lalu Jennie, ibu juga minta maaf padamu, karena ibu tidak sengaja melihat aset... Mmm.. Lisa" ucap IU sedikit ragu, Jennie merona dan menghapus air matanya.

"Ssaem, karena ssaem sudah menemukan Lisa, Jennie akan memaafkan ssaem. Tapi jangan melihatnya lagi ya ssaem, itu milik Jennie seorang"

"Arasseo, dasar kau ini"

"Lisaku yang malang, hm.. Maafkan aku sayang, maaf karena aku datang terlambat. Maaf.. Hiks.."

"Ibu tinggal keluar ya?" ucapan IU sambil mengusap kepala Jennie.

"Ssaem, tunggu sebentar. Ssaem bisa jelaskan bagaimana ssaem menemukan Lisa? Ini rahasia kita 'kan Ssaem?"

"Iya, Jennie. Ini rahasia kita. Tapi ibu tetap akan mengabari Jisoo dan memberitahunya, agar dia menyerahkan hadiah sayembara itu, pada seseorang.. Hi.."

"Ssaem, aah.. masih sempat bercanda dalam situasi seperti ini"

"Ibu serius Jennie"

"Ssaem, cerita. Sayangku, sebentar ya? Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Ini hanya beberapa langkah, sebentar hm? Mmmwach.." Jennie kecup dahi Lisa yang ditutup perban, lalu membelai pipinya yang dingin, dan menghampiri IU untuk bercerita.

IU akan menceritakan kepada Jennie, bagaimana ia menemukan Lisa sampai tiba di rumah sakit ini. Dan Jennie, untuk sementara ini meninggalkan Lisa beberapa langkah dari ranjang rawatnya, namun matanya tak berpaling dari tubuh Lisa yang tak sadar.

Jennie lalu mendengarkan cerita dari gurunya, sambil membayangkan betapa menderitanya Lisa.

"Sebenarnya bukan ibu yang menemukan Lisa, tapi saudara ibu yang berada di pesisir pantai yang menemukannya. Saudara ibu bernama Irene. Dia juga sering berkunjung kemari, hampir setiap hari, hanya pagi ini irene belum tiba. Kronologinya saat irene sedang mengumpulkan kerang di antara karang-karang pagi hari, lalu ia melihat Lisa yang terbaring dengan berbagai luka yang terbasuh oleh deburan ombak. Entah sudah berapa hari Lisa di sana, tapi irene kemudian melihat bibir Lisa yang bergerak seperti memanggil sesuatu. Benar saja, dia mengeluarkan sebuah nama ketika sadar, namamu, Jennie. Akhirnya irene membawa Lisa ke rumah, namun setelah ia melihat isi pesan yang ibu sebarkan tentang siswa ibu yang hilang, yaitu Lisa. Dan ya, begitulah sampai akhirnya Lisa tiba di sini. Irene baru tahu kalau Lisa adalah murid ibu yang hilang itu"

"Ssaem, artinya Irene juga mengetahui bahwa Lisa memiliki vital laki-laki?"

"Em, ia melihatnya sekali, ketika mengganti pakaian Lisa. Setelah itu Irene menghubungi ibu, dan ibu segera membawa Lisa kemari. Tadinya ibu sengaja akan ke rumah Jennie, karena Lisa sudah tidak punya wali. Menurut ceritanya, sejak kecil ia tinggal di panti, namun saat sekolah ia telah meninggalkan pantinya, dan mengandalkan hidup dari donasi pantinya sebagai biaya pendidikan sekolah. Hal itu juga membuat ibu sulit menghubungi panti mana yang bertanggung jawab akan wali Lisa. Maka dari itu ibu hendak pergi ke rumah Jennie, karena ibu tahu hubungan kalian tidak hanya sekedar sahabat."

Butterfly ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang