Prolog

3.3K 112 2
                                    

~happy reading~

Suara tawa dari luar terdengar hingga dalam rumah, dua laki - laki muda yang sedang berebut seplastik cimol yang baru di beli oleh salah satu dari mereka.

"Bang, bagi napa bang" rengekan sang adik membuat abangnya tertawa karena puas menggoda adiknya.

"Salam dulu, entar di marahin papi" kata sang abang yang berhenti di teras rumah tidak jauh dari pintu yang terbuka lebar.

"Assala--" Salam itu terhenti ketika mereka melihat seseorang yang sedang duduk berhadapan dengan Papinya.

"Assalamuallaikum, J pulang" yap anak bernama satu huruf itu masuk dan menyalami papinya kemudian berlalu meninggalkan dua orang dewasa itu menuju kamarnya di lantai dua.

"Assalamuallaikum, Juno pulang" begitu pun sang abang yang hanya menyalami papinya kemudian berlalu menuju lantai dua dengan berteriak, "J mau cimol gak?."

"Mau bang, di kamar J aja sini" Juno masuk kedalam kamar yang ada di depan kamarnya.

"Aku gak pernah sedikit pun menentang kamu dan anak-anak buat bertemu Ren, tapi sekalinya bertemu aja anak-anak seakan menganggap kamu gak ada seperti tadi" pria itu berhdehem kemudian berdiri dari duduknya, "udah mau masuk magrib Ren, gak baik kamu lama-lama disini. Kalau memang ingin bertemu anak-anak lagi sebaiknya besok saja."

Wanita itu menganggukkan kepalanya berdiri dari duduknya kemudian pergi meninggalkan rumah bernuansa putih itu.

# # # #

Hallo semua hehehe, saya comeback dengan cerita berbeda tapi.

Alvian gak saya lanjut dulu karena ada satu problem yang bikin cerita itu berhenti.

So, I wish kalian bakal enjoy sama cerita saya yang ini.

Selamat membaca, jangan lupa tinggal jejak ya gaes. Terima kasih 😊.

Seon Admaja || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang